Kardiologi | Universitas Sam Ratulangi Manado

PPDS Kardio Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

CN

Tim Doktercares

Senin, 6 Oktober 2025 pukul 20.33

PPDS Kardio Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Tertarik untuk menempuh pendidikan spesialis di bidang Ilmu Kardiologi? Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menawarkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kardiologi dengan proses seleksi yang ketat dan terstruktur. Calon peserta perlu mempersiapkan diri dengan detail, mulai dari administrasi hingga penguasaan materi klinis, mengingat ketatnya persaingan dan sistem gugur yang diterapkan.

Informasi Dasar Pendaftaran dan Kuota

Untuk memulai perjalanan ini, informasi lengkap mengenai proses pendaftaran dan syarat-syaratnya dapat diakses melalui laman resmi Universitas Sam Ratulangi di unsrat.ac.id. Sementara itu, proses registrasi khusus untuk PPDS Kardiologi Fakultas Kedokteran memiliki platform terpisah, yaitu di regmaba.unsrat.ac.id.

Perlu diketahui bahwa penerimaan peserta didik PPDS Kardiologi FK Unsrat sangatlah terbatas. Dalam setiap periode, jumlah pendaftar yang diterima hanya berkisar antara 5 hingga 6 orang. Jumlah ini bersifat dinamis dan disesuaikan berdasarkan kondisi internal, terutama menyesuaikan dengan jumlah kelulusan peserta didik pada periode berjalan.

Tahapan Seleksi yang Menerapkan Sistem Gugur

Proses seleksi PPDS Kardiologi di Unsrat terdiri dari serangkaian tes yang ketat, dan yang paling penting untuk dipahami adalah penerapan sistem gugur. Ini berarti, kelolosan Anda pada satu tahap akan menjadi kunci untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Jika seorang peserta gagal dalam satu tahapan, misalnya pada tes kesehatan, ia tidak diperkenankan melanjutkan ke tahapan selanjutnya. 

Meskipun terdengar menantang, sistem ini memberikan keuntungan bagi peserta yang gugur di tengah jalan. Mereka dapat mengidentifikasi kelemahan mereka (seperti kondisi kesehatan) dan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kondisi tersebut untuk tes di periode berikutnya.

Adapun urutan tahapan proses seleksi yang harus dilalui peserta adalah: Seleksi Berkas, diikuti dengan Tes MMPI dan Wawancara MMPI. Setelah itu, peserta akan menghadapi Psikotes dan Tes Kesehatan. Tahap akhir melibatkan tes spesifik dari Departemen Kardiologi, yaitu Wawancara Bagian atau Departemen Kardiologi dan terakhir adalah Ujian Tulis Bagian atau Departemen Kardiologi.

Menariknya, berbeda dengan proses seleksi di banyak universitas lain yang mewajibkan tes kecakapan berbahasa Inggris, Unsrat tidak menerapkan Tes Bahasa Inggris sebagai bagian dari seleksi PPDS. Peserta hanya diwajibkan mengumpulkan berkas sertifikat TOEFL yang masih berlaku selama dua tahun, dengan skor minimal 500, pada saat pendaftaran. Selain itu, Tes Potensi Akademik (TPA) juga tidak dilaksanakan dalam rangkaian seleksi ini.

Persyaratan Administrasi dan Batasan Khusus

Untuk mendaftar, sejumlah berkas administrasi harus dilengkapi secara cermat. Berkas-berkas wajib tersebut meliputi: Pas foto terbaru dengan latar belakang biru, Kartu Tanda Penduduk (KTP)Ijazah Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, serta Transkrip Akademik dari kedua jenjang tersebut. Kelengkapan dokumen profesi juga mencakup Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Bagi yang sudah memiliki riwayat pekerjaan, diperlukan Rekomendasi dari instansi pemerintah atau swasta tempat bekerja, serta SK terakhir bagi yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Jangan lupa, dokumen harus dilengkapi dengan Materai Rp 10.000,-. Secara akademis, terdapat batas nilai minimal yang harus dipenuhi, yaitu Indeks Prestasi (IP) Profesi ≥ 2,75.

Persyaratan usia juga menjadi batasan. Batas usia maksimal adalah 35 tahun 0 bulan pada saat mulai pendidikan. Namun, terdapat pengecualian khusus untuk anggota TNI atau POLRI, dengan batas usia maksimal yang diperlonggar hingga 40 tahun 0 bulan saat mulai pendidikan. Khusus untuk Program Studi Ilmu Kardiologi, peserta wajib memiliki sertifikat ACLS (Advanced Cardiovascular Life Support) dan kursus EKG.

Berkas Peningkat Nilai Tambah

Selain persyaratan wajib di atas, ada beberapa berkas yang tidak diwajibkan namun sangat dianjurkan untuk dilampirkan karena memiliki nilai lebih dalam proses seleksi. Berkas tersebut adalah Surat Rekomendasi mengikuti Pendidikan Spesialis Jantung dan Surat Keterangan Penempatan Tempat Bekerja jika telah selesai pendidikan, yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) cabang tempat akan kembali bekerja. Kedua dokumen ini tidak dapat diperoleh secara instan, sehingga perlu dipersiapkan jauh-jauh hari.

Strategi Persiapan Menghadapi Seleksi

Lolos seleksi PPDS Kardiologi memerlukan persiapan yang holistik, mencakup berbagai aspek:

1. Penguasaan Pengetahuan Kardiologi

Penguasaan ilmu di bidang Kardiologi adalah mutlak. Pengetahuan ini menjadi senjata utama untuk menghadapi Ujian Tulis, yang memiliki porsi nilai terbesar dibandingkan tahapan ujian seleksi lainnya.

2. Membangun Relasi dan Rekomendasi

Memiliki relasi yang luas sering kali menjadi rahasia umum keberhasilan dalam banyak hal, termasuk seleksi PPDS. Relasi yang baik dapat memudahkan Anda untuk dikenal oleh dokter lain, yang dapat memberikan testimoni positif mengenai kelebihan Anda kepada sejawat mereka, yang tentu akan menambah peluang diterima. Rekomendasi tempat bekerja kembali, terutama jika didukung oleh Ikatan Dinas pada instansi tertentu, adalah rekomendasi terkuat yang harus dipersiapkan jauh hari.

3. Bukti Minat dan Motivasi yang Kuat

Peserta sebaiknya melampirkan bukti nyata atas ketertarikan mereka terhadap bidang kardiologi, seperti keikutsertaan pada seminar dan simposiumpenulisan karya ilmiah dan publikasipaper, case report, atau bahkan pengalaman menjadi narasumber pada sebuah acara. Hal-hal ini memperkuat ketertarikan Anda dan menambah nilai dalam seleksi.

4. Dukungan dan Pembiayaan

Aspek non-akademik juga krusial. Mendapatkan restu dari pasangan dan orang terdekat (orang tua) adalah hal yang sepatutnya dilakukan, mengingat merekalah pihak yang paling terpengaruh oleh pilihan studi PPDS Anda. Selain itu, pembiayaan harus direncanakan dengan sangat matang, karena selama menempuh studi, Anda tidak dapat bekerja dan harus tetap memenuhi biaya hidup dan biaya pendidikan. Terakhir, meluangkan waktu untuk berdoa adalah langkah spiritual penting untuk mendapatkan petunjuk terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa.

Deskripsi Rinci Tahap-Tahap Tes

1. Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dan Wawancara MMPI

Tes MMPI bertujuan mengevaluasi kepribadian dan mendeteksi potensi gangguan kesehatan mental atau psikologis. Peserta disarankan menjawab dengan jujur dan konsisten karena adanya pengulangan pertanyaan dalam soal yang berfungsi menguji konsistensi jawaban. 

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah jawaban yang tidak konsisten atau melakukan faking good—perilaku tidak jujur untuk tampil lebih baik—yang dapat mengurangi validitas hasil tes. Wawancara MMPI melengkapi tes ini, bertujuan memahami kondisi psikologis dan kepribadian secara komprehensif. 

Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang nilai-nilai sosial (misalnya integritas, faktor pemberhentian PPDS), pertanyaan personal (status pernikahan, pembiayaan studi), dan kasus etika dalam studi atau dunia kerja (menghadapi senior yang tidak sejalan atau konsulen yang berbohong).

2. Psikotes

Beberapa tes yang diujikan dalam Psikotes meliputi Intelligenz Struktur Test (IST), yang mengukur dan menganalisis struktur kemampuan kognitif secara menyeluruh (mirip Tes IQ); 16 Personality Factor, untuk mengetahui karakteristik diri dan kecenderungan perilaku; serta tes proyektif seperti WarteggGambar Orang, dan Gambar Pohon.

3. Tes Kesehatan

Tes kesehatan dilakukan secara komprehensif, mencakup Tes LaboratoriumTes Bebas NAPZAChest X-Ray (CXR)Elektrokardiogram (EKG), dan USG Abdomen atau Echo.

4. Wawancara Bagian/Departemen Kardiologi

Wawancara ini dilaksanakan secara teknis dalam 3 Station (A, B, dan C), dengan masing-masing stasiun terdiri dari dua penguji dan satu notulen, mirip format Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Penguji akan bertindak seolah-olah sebagai pasien, memberikan kasus singkat di bidang kardiologi. 

Peserta kemudian diminta berinteraksi (bertanya untuk analisis lebih lanjut) dan menjawab pertanyaan terkait kasus tersebut. Materi tes bersifat dinamis, tergantung kewenangan tim penguji, namun contoh materinya mencakup: Station A (Atrial Septal Defect dan Long QT Syndrome); Station B (Kasus HT EmergencyACLSBedah CV, dan nilai-nilai sosial); serta Station C (Kasus Atrial Fibrillation pada hyperthyroidism, dan data diri lengkap, termasuk riwayat, pembiayaan, hingga rencana pasca-lulus). 

Tips kuncinya adalah menjawab dengan singkat, padat, jelas, dan sesuai dengan pertanyaan, menghindari jawaban yang terlalu panjang dan melebar.

5. Ujian Tulis Bagian/Departemen Kardiologi

Ini adalah tahapan krusial karena Ujian Tulis memiliki porsi nilai tertinggi. Soal terdiri dari 100 butir pilihan ganda (dengan 5 opsi jawaban) yang disajikan dalam Bahasa Inggris. Materi soal selalu diperbarui setiap periode, sehingga tidak ada soal yang sama dengan periode sebelumnya.

Tips untuk Ujian Tulis:

  1. Pelajari Major Guideline: Fokus pada pedoman klinis utama seperti Heart Failure (HF)Acute Coronary Syndrome (ACS)Chronic Coronary Syndromes (CCS)Atrial Fibrillation (AF)Hypertensive (HT), dan Valvular. Pastikan mempelajari guideline terbaru, misalnya ESC 2021.
  2. Gunakan Buku Soal Latihan: Belajar dari buku-buku soal latihan akan melatih pola pikir ujian, namun tetap ingat bahwa materi ujian yang sesungguhnya mungkin berbeda.
  3. Metode Belajar Efektif: Terapkan metode belajar yang paling sesuai, seperti diskusi atau membaca. Penting untuk diingat prinsip dari William Glasser: kita mengingat 95% dari apa yang kita ajarkan kepada orang lain, yang menegaskan bahwa berbagi ilmu tidak akan merugikan.
  4. Buku Referensi: Beberapa buku yang direkomendasikan adalah Heart Disease - A Textbook of Cardiovascular Medicine (Braunwald)Pathophysiology Of Heart Disease (Leonard S. Lilly), dan Opie’s Cardiovascular Drugs (Deepak L. Bhatt). Untuk latihan soal, dianjurkan menggunakan Cardiology Board Review (Pai, Varadarajan, Pai)The Cardiology Intensive Board Review (Cho, Griffin)The Cleveland Clinic - Cardiology Board ReviewBraunwald’s Heart Disease Review and Assessment, serta Guideline dari PERKI.

Mengakhiri persiapan, renungkanlah pesan dari Imam Syafi'i: “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan.” Ketekunan dan persiapan yang matang adalah kunci untuk membuka pintu PPDS Kardiologi FK Unsrat.

DokterCares