Kardiologi | Universitas Airlangga

PPDS Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

CN

Tim Doktercares

Jumat, 24 Oktober 2025 pukul 14.38

PPDS Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Bagi seorang dokter umum, melanjutkan studi ke Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kardiologi adalah pencapaian karier yang monumental. Proses seleksi, khususnya di institusi unggulan seperti Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), menuntut lebih dari sekadar kecerdasan akademis. Dibutuhkan persiapan mental, strategi terencana, dan pemahaman mendalam tentang semua tahapan yang akan dilalui.

1. Fondasi: Membangun Motivasi dan Strategi Pengabdian

Motivasi Inti sebagai Bahan Bakar Perjuangan:

Kesuksesan dalam menempuh pendidikan PPDS yang dikenal padat dan menantang, sangat bergantung pada motivasi yang kuat dan jelas. Motivasi ini bukan sekadar keinginan, melainkan harus berasal dari alasan mendalam untuk mengabdi dan mendalami kardiologi. 

Sebagai contoh, kurangnya dokter spesialis kardiologi di daerah asal Anda, sementara beban kasus jantung (kardiologi) sangat tinggi, dapat menjadi dorongan yang sangat kuat. Motivasi ini akan menjadi jangkar yang mencegah Anda menyerah dan membantu Anda mempertahankan fokus hingga tujuan tercapai.

Memanfaatkan Penempatan Kerja di Daerah Terpencil sebagai Keunggulan

Dalam perjalanan menuju spesialis, penempatan kerja Anda – terutama di daerah terpencil – harus dilihat sebagai keuntungan strategis, bukan hambatan. Daripada mengeluh, jadikan penugasan ini sebagai sarana pengembangan diri dan motivasi. 

Penempatan di daerah terpencil secara signifikan meningkatkan peluang diterima dalam Seleksi PPDS Kardiologi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam program pemerataan dokter spesialis di seluruh pelosok Indonesia. Lebih dari itu, pengabdian Anda di daerah terpencil menjadi bukti nyata kontribusi dan manfaat bagi masyarakat, yang seringkali dinilai positif oleh panitia seleksi.

2. Memperdalam Kompetensi dan Jaringan Ilmu Kardiologi

Keterlibatan Aktif dalam Kegiatan Ilmiah

Ketertarikan pada bidang kardiologi harus diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ilmiah. Keikutsertaan pada berbagai seminar kardiologi sangat diperlukan. Selain menunjukkan komitmen, kegiatan ini memastikan bahwa ilmu kardiologi Anda selalu update dan selaras dengan perkembangan terkini di dunia kedokteran, sebuah poin penting yang dicari oleh institusi pendidikan.

Diskusi Sejawat dan Pembelajaran Mendalam

Selain seminar formal, pembaruan ilmu juga dapat dilakukan melalui diskusi informal. Anda dapat bergabung dalam grup-grup kardiologi di media sosial untuk berdiskusi dengan rekan sejawat dari berbagai daerah. Alternatif lain adalah menjalin komunikasi dengan dokter spesialis kardiologi yang Anda kenal. Salah satu fokus utama diskusi yang harus dipersiapkan adalah Elektrokardiogram (EKG), mengingat EKG adalah salah satu materi kunci yang diujikan dalam seleksi.

Karya Ilmiah dan Inovasi Penanganan Kasus

Menulis karya ilmiah, atau bahkan berpartisipasi dalam lomba karya ilmiah, adalah cara kuat untuk menunjukkan pemahaman dan kemampuan analitis Anda. Dengan kondisi masyarakat dan fasilitas medis yang berbeda-beda di setiap daerah, kasus medis yang sama—misalnya, resistensi hipertensi—dapat memiliki pendekatan penanganan yang bervariasi. Tantangan penanganan kasus di daerah terpencil dengan fasilitas medis terbatas adalah topik yang sangat menarik dan berpotensi menjadi kajian ilmiah bernilai tinggi sebagai materi dalam karya tulis Anda.

3. Detail Kritis: Persyaratan dan Logistik Seleksi PPDS FK Unair

Pemahaman mendalam terhadap logistik dan persyaratan seleksi sangat krusial.

A. Biaya Studi dan Tingkat Persaingan

Sebagai gambaran, data biaya studi PPDS Kardiologi FK Unair tahun 2021 mencakup SPI (Sumbangan Pembangunan Institusi) sebesar Rp 30 juta dan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) sebesar Rp 10 juta per semester. Perlu diingat bahwa nominal ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai kebijakan universitas.

Tingkat persaingan juga relatif ketat: rata-rata pendaftar per periode adalah 40-50 orang, sementara jumlah yang diterima hanya sekitar 9-11 orang. Ini menekankan pentingnya persiapan yang optimal di setiap tahapan.

B. Administrasi dan Berkas Pendukung Wajib

Persyaratan khusus dalam seleksi administrasi meliputi:

  • Batas Usia: Maksimal 35 tahun pada tanggal mulai program (1 Januari untuk semester genap; 1 Juli untuk semester gasal).
  • IPK: S.Ked di atas 2,5 dan Profesi Dokter di atas 2,75.
  • Kemampuan Bahasa Inggris: Sertifikat ELPT UNAIR atau TOEFL (lembaga terakui) dengan skor minimal 450.
  • Sertifikat Pelatihan: Wajib memiliki ACLS (Advanced Cardiac Life Support).

C. Keuntungan Berkas Tambahan (Surat Rekomendasi & Pengalaman Kerja)

Meskipun tidak wajib, berkas berikut sangat dianjurkan:

  1. Surat Rekomendasi untuk PPDS: Dari tokoh penting seperti pimpinan RS, dokter spesialis kardiologi, atau kepala daerah.
  2. Surat Rekomendasi untuk Kembali Bekerja: Surat yang menyatakan Anda memiliki jaminan tempat bekerja setelah lulus PPDS Kardiologi. Penguatan melalui notaris akan memberikan nilai lebih.

Selain itu, meskipun tidak ada kewajiban pengalaman kerja dalam Syarat Administrasi, memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun dapat memperbesar peluang diterima dalam seleksi.

4. Strategi Menaklukkan Tiga Tahap Ujian

Proses seleksi menerapkan sistem gugur di setiap tahap. Persiapan parsial berisiko menghentikan perjalanan Anda sebelum waktunya.

A. Ujian Tahap 1: TPA, Psikotes, dan TOEFL

  • Tes Potensi Akademik (TPA): Jangan hanya berkutat pada kardiologi. Kegagalan di TPA akan menggugurkan Anda, terlepas dari keunggulan berkas administrasi dan pendukung. Perbanyak latihan soal TPA. Kemampuan TPA juga berguna jika Anda memiliki aspirasi menjadi ASN di masa depan.
  • Tes Bahasa Inggris (TOEFL): Pastikan skor yang dicapai memenuhi ambang batas minimal 450.

B. Ujian Tahap 2: Tes Tulis Teori Kardiologi

Ujian ini menguji penguasaan materi kardiologi melalui soal pilihan ganda dan esai (anatomi dan fisiologi jantung).

  • Referensi Utama: Disarankan membaca Pathophysiology of Heart Disease oleh Leonard S. Lilly dan Braunwald's Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine.
  • Persiapan Praktis: Belajar dan berdiskusi soal kardiologi bersama sejawat, dengan fokus mendalam pada EKG.

C. Ujian Tahap 3: Tes Wawancara

Tes wawancara dilakukan dengan menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh Tim Penguji (Indonesia atau Inggris). Pertanyaan umumnya mencakup:

  • Data diri, riwayat pendidikan dan pekerjaan.
  • Rencana pembiayaan studi dan kebutuhan hidup.
  • Aktivitas ilmiah (seminar, publikasi).
  • Penguasaan materi kardiologi.
  • Penilaian kelebihan dan kekurangan pribadi.

Tim Penguji menilai tinggi publikasi ilmiah, dengan meta-analisis memiliki nilai tertinggi, diikuti jurnal, case report, dan lainnya. Kelebihan non-akademik, seperti kemampuan editing video, bermusik (gitar, piano, bas), menyanyi, atau olahraga, juga dipertimbangkan sebagai nilai positif yang menunjukkan keseimbangan pribadi.

Penutup
Perjalanan menjadi seorang dokter spesialis kardiologi melalui PPDS di FK Unair adalah sebuah investasi waktu, tenaga, dan pikiran yang besar. Dibutuhkan lebih dari sekadar mimpi; ia menuntut strategi, motivasi yang tidak tergoyahkan, serta persiapan yang komprehensif di setiap lini—mulai dari memperkuat fondasi keilmuan kardiologi, melengkapi berkas administrasi dengan dokumen pendukung yang kuat, hingga menaklukkan setiap tahapan ujian dengan sistem gugur. Dengan memahami blueprint seleksi ini secara utuh, memanfaatkan setiap peluang pengabdian, dan mempersiapkan diri secara holistik, Anda telah meletakkan langkah pertama yang kokoh menuju cita-cita mulia sebagai seorang Spesialis Kardiologi yang kompeten dan berintegritas.

DokterCares