Kardiologi | Universitas Brawijaya

PS PDS Kardio Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

CN

Tim Doktercares

Jumat, 26 September 2025 pukul 21.36

PS PDS Kardio Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Bagi Anda yang memiliki aspirasi kuat untuk menjadi seorang ahli jantung, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kardiologi di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) adalah salah satu pilihan terbaik. Proses seleksinya terkenal ketat, namun dengan persiapan matang, peluang Anda akan terbuka lebar. Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran hingga tips sukses yang mendalam.

Periode Pendaftaran dan Persyaratan Awal

Universitas Brawijaya membuka dua gelombang pendaftaran setiap tahun, memberikan fleksibilitas bagi para calon peserta. Gelombang pertama, Periode Januari, berlangsung dari 1 Juni hingga 31 Juli, sementara gelombang kedua, Periode Juli, dibuka dari 1 Desember hingga 31 Januari. Pastikan Anda memanfaatkan periode ini dengan baik dan mengunjungi situs resmi ppds.fk.ub.ac.id untuk informasi terbaru dan detail persyaratan yang lengkap.

Tahap 1: Seleksi Administrasi (Kelengkapan Berkas)

Tahap Pertama ini merupakan saringan awal yang menguji kelengkapan dan validitas dokumen Anda. Jangan remehkan tahap ini, karena satu berkas yang tidak lengkap bisa menggagalkan seluruh proses.

Syarat Umum yang Wajib Dipenuhi:

  • Surat Lamaran: Ditulis dengan formal dan ditujukan kepada pihak terkait.
  • SK ASN (Jika Berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara atau ASN).
  • Batas Usia: Usia maksimal 35 tahun.
  • IPK: Indeks Prestasi Kumulatif rata-rata minimal 3,00 dengan akreditasi Fakultas Kedokteran minimal B.
  • Bukti Akreditasi FK: Fotokopi sertifikasi akreditasi dari lembaga yang berwenang.
  • Surat Keterangan Pembiayaan: Dokumen yang menjelaskan sumber dana studi Anda.
  • Persetujuan Orang Tua: Surat pernyataan persetujuan dari orang tua.
  • Rekomendasi IDI: Rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
  • STR Aktif: Surat Tanda Registrasi yang masih berlaku.
  • SKCK: Surat Keterangan Catatan Kepolisian.
  • Sertifikat UKMPPD: Sertifikat Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter.
  • Keanggotaan BPJS: Kartu keanggotaan BPJS yang masih aktif.

Persyaratan Khusus Berdasarkan Jalur:

  • Jalur ASN (Aparatur Sipil Negara): Calon peserta wajib melampirkan Surat Tugas Belajar atau Surat Izin Mengikuti Tes dari bupati/walikota/Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Proses mendapatkan izin ini bertahap, dimulai dari izin atasan langsung, lalu izin Kepala Dinas Kesehatan, dan terakhir izin Direktur RSUD.
  • Jalur Reguler: Peserta wajib memiliki sertifikat pelatihan Advanced Cardiovascular Life Support (ACLS) dan sertifikat Elektrokardiogram (EKG) yang diterbitkan oleh PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia). Selain itu, terdapat batasan pendaftaran maksimal dua kali, serta wajib melampirkan hasil tes audiometri dan rekomendasi dari organisasi profesi daerah asal jika ada.

Tahap 2: Tes Kemampuan Dasar dan Kesehatan

Setelah berkas Anda lolos verifikasi, Anda akan diundang untuk mengikuti serangkaian tes yang menguji kemampuan dasar dan kondisi fisik serta mental.

  • Tes Kesehatan dan Psikologi-Psikiatri: Tes ini memastikan bahwa calon peserta memiliki kondisi fisik dan mental yang prima untuk menjalani pendidikan yang intensif.
  • Tes TOEFL dan TPA: Ini adalah gerbang masuk yang paling krusial. Skor yang ditetapkan menunjukkan standar kompetensi yang tinggi.
    • TOEFL: Skor minimal 475 (Reguler) dan 450 (PPUK).
    • TPA: Skor minimal 500 (Reguler) dan 475 (PPUK).

Tips Kunci untuk Tahap Ini:

Fokuslah pada persiapan TOEFL dan TPA sejak jauh hari. Kedua tes ini berfungsi sebagai filter utama, dan kegagalan mencapai skor minimal akan otomatis menghentikan langkah Anda. Lakukan simulasi tes mandiri secara rutin di lembaga terpercaya seperti ITP atau ETS untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan Anda.

Tahap 3: Tes Akademik dan Wawancara (Penentu Kelulusan)

Ini adalah tahap puncak di mana Anda akan diuji secara mendalam, baik dari sisi akademis maupun personal.

Tes Tulis:

Tes ini terdiri dari 30 soal esai berbahasa Indonesia. Soal-soal ini tidak hanya menguji hafalan, tetapi juga pemahaman klinis mendalam. Sumber materi utama yang harus Anda pelajari meliputi:

  • Guideline PERKI: Panduan klinis terkini dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
  • Guideline ESC: Panduan dari European Society of Cardiology.
  • Buku Pathophysiology of Heart Disease oleh Leonard S. Lilly.
  • Materi-materi dari pelatihan ACLS dan EKG yang telah Anda ikuti.

Tips Belajar untuk Tes Tulis:

Gabung dengan kelompok belajar atau bimbingan belajar, seperti dokterpost.com, yang fokus pada persiapan seleksi PPDS. Mereka sering kali memiliki materi yang terstruktur dan soal-soal latihan yang relevan.

Tes Wawancara:

Wawancara adalah kesempatan Anda untuk menunjukkan motivasi, integritas, dan kesiapan mental. Wawancara ini dibagi menjadi dua sesi: online (dengan 7 penguji) dan offline (dengan 11 penguji). Pertanyaan yang diajukan akan menggali lebih dalam tentang diri Anda, seperti:

  • Motivasi: Mengapa memilih PS PDS Kardiologi dan mengapa FK UB?
  • Rencana Hidup: Bagaimana Anda akan mengelola kehidupan keluarga selama studi?
  • Pengalaman Hidup: Ceritakan tentang kegagalan yang pernah Anda alami dan bagaimana Anda mengatasinya.
  • Finansial: Dari mana sumber pembiayaan studi Anda?
  • Kontribusi: Apa kontribusi yang telah Anda berikan untuk bidang kardiologi?

Strategi Menjawab Wawancara:

  • Jawab Jujur dan Terukur: Jangan berlebihan. Ceritakan pengalaman yang relevan, seperti menangani kasus jantung tertentu yang membuat Anda terpanggil untuk mendalami bidang ini.
  • Tunjukkan Rencana Matang: Untuk pertanyaan tentang keluarga, jelaskan bahwa Anda sudah berdiskusi dan memiliki support system yang jelas (misalnya, anak akan diasuh oleh orang tua atau mertua).
  • Akui Kegagalan: Jujurlah bahwa Anda pernah gagal, bahkan dalam hal kecil, dan sampaikan pelajaran apa yang Anda petik. Ini menunjukkan kerendahan hati dan kedewasaan.
  • Sampaikan Kontribusi Nyata:
    • Memiliki Publikasi Ilmiah. Sebutkan jurnal, case report, atau karya ilmiah lain. Ini adalah nilai tambah yang sangat signifikan.
    • Tidak Ada Publikasi. Ceritakan kontribusi praktis yang telah Anda lakukan di tempat kerja, misalnya berhasil melengkapi fasilitas medis di daerah terpencil atau menginisiasi program edukasi kesehatan jantung di komunitas.

Persiapan Tambahan yang Menentukan

Selain persiapan teknis, ada beberapa aspek non-teknis yang sering diabaikan namun sangat krusial:

  1. Luruskan Niat: Pahami betul motivasi Anda. Apakah itu demi pengabdian, atau sekadar mencari status dan finansial? Niat yang tulus akan menjadi fondasi yang kuat saat menghadapi tantangan studi yang berat.
  2. Bulatkan Tekad dan Cita-Cita: Tentukan dengan jelas apa mimpi Anda. Tekad yang kuat akan menjadi bahan bakar untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
  3. Dapatkan Restu: Dukungan dari suami/istri, orang tua, dan orang terdekat sangat penting. Restu mereka akan membuat perjalanan studi terasa lebih ringan.
  4. Gali Informasi Kebutuhan Daerah: Cari tahu apakah daerah asal atau rumah sakit tempat Anda ingin kembali membutuhkan dokter spesialis kardiologi. Memiliki informasi ini dan memperoleh rekomendasi dari tempat tersebut dapat menjadi nilai tambah yang signifikan saat wawancara.
  5. Berdoa dan Berserah Diri: Setelah semua usaha maksimal dilakukan, serahkan hasilnya kepada Tuhan. Mintalah petunjuk agar diberikan jalan terbaik dan kekuatan untuk menjalani pendidikan ini.

Dengan mengikuti panduan ini secara menyeluruh, Anda akan memiliki persiapan yang jauh lebih matang untuk menghadapi setiap tantangan dalam seleksi PS PDS Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Semoga berhasil!

DokterCares