Kardiologi | Universitas Brawijaya

PPDS Kardio Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

CN

Tim Doktercares

Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 19.46

PPDS Kardio Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (Kardiologi) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) adalah salah satu program studi spesialis yang sangat diminati, menuntut dedikasi tinggi, dan menawarkan tantangan akademik yang signifikan. 

Persaingan untuk mendapatkan kursi di program ini terbilang sangat ketat. Sebagai gambaran, rata-rata jumlah pendaftar di setiap periode seleksi berkisar antara 20 hingga 30 orang. Namun, kuota penerimaan yang tersedia sangat terbatas, yakni hanya untuk kurang lebih 10 orang pendaftar. Ini berarti, setiap calon peserta harus benar-benar mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk bisa berhasil.

Tahap 1: Seleksi Administrasi — Kunci Membuka Pintu Masuk

Tahapan pertama dalam proses seleksi adalah Seleksi Administrasi, yang merupakan gerbang penentu apakah berkas Anda layak dipertimbangkan lebih lanjut. Kelengkapan Persyaratan Administrasi adalah hal mutlak yang harus dipenuhi. Seluruh daftar persyaratan yang terperinci dapat diakses melalui laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya: https://ppds.fk.ub.ac.id/pendaftaran/reguler/.

Meskipun Panitia Seleksi memiliki kebijakan untuk mengingatkan kepada peserta jika terdapat berkas yang kurang lengkap, peserta tidak boleh merasa terlena. Persiapan berkas yang sempurna sejak awal akan memberikan Anda keuntungan waktu yang berharga. Waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk fokus pada persiapan substansial lainnya, terutama untuk memperdalam materi kardiologi yang akan diuji pada tahap selanjutnya.

Selain kelengkapan berkas dasar, ada beberapa persyaratan dan dokumen pendukung yang perlu diperhatikan. Salah satu syarat penting adalah peserta harus telah memiliki pengalaman bekerja minimal satu tahun di luar masa internship, baik di lingkungan rumah sakit maupun klinik.

Lebih lanjut, terdapat beberapa berkas yang sifatnya tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk disertakan karena dapat menambah nilai jual Anda di mata Panitia Seleksi. Berkas tersebut adalah Surat Rekomendasi untuk Melanjutkan Pendidikan

Surat ini idealnya berasal dari dokter spesialis kardiologi di daerah asal Anda. Nilainya akan semakin tinggi jika Anda mampu melampirkan Surat Rekomendasi dari PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) setempat. Selain itu, Surat Rekomendasi untuk Bekerja Kembali juga sangat penting untuk dilampirkan dan memiliki nilai bobot yang cukup tinggi dalam penilaian.

Tahap 2: Tes Kemampuan Dasar — Menguji Kompetensi Akademik dan Fisik

Setelah lolos tahap administrasi, calon PPDS akan berhadapan dengan serangkaian ujian yang mengukur kemampuan dasar akademik dan kesiapan fisik. Tahap 2 terdiri dari Tes TOEFL (Test of English Foreign Language)Tes TPA (Tes Potensi Akademik), dan Tes Kesehatan. Untuk Tes TOEFL, calon peserta diwajibkan mencapai minimal skor 475, menunjukkan penguasaan bahasa Inggris yang memadai sebagai bahasa internasional kedokteran. 

Sementara itu, untuk Tes TPA, skor minimal yang harus dicapai adalah 500, mengukur kemampuan berpikir logis dan analitis yang merupakan modal penting dalam pendidikan spesialis. Strategi paling efektif untuk meningkatkan skor adalah dengan sering mengerjakan soal-soal latihan yang banyak tersedia dalam buku-buku TOEFL dan TPA di toko buku, seperti Toko Buku Gramedia.

Latihan yang konsisten adalah kunci untuk memahami pola soal dan mengelola waktu ujian dengan baik. Terakhir, Tes Kesehatan memastikan bahwa calon peserta berada dalam kondisi fisik prima untuk menjalani program pendidikan yang sangat padat dan menuntut.

Tahap 3: Tes Teori Kardiologi dan Wawancara — Penilaian Komprehensif

Tahap terakhir merupakan inti dari seleksi, menguji kedalaman pengetahuan dan kesiapan mental calon PPDS secara langsung.

Tes Teori Kardiologi

Tes ini didesain untuk menguji pengetahuan dasar (basic) kardiologi. Tes terdiri dari 60 butir soal berbahasa Inggris. Rincian soalnya adalah 50 butir soal pilihan ganda dengan durasi pengerjaan 30 menit, dan 10 butir soal esai. Menariknya, meskipun soal esai disajikan dalam bahasa Inggris, peserta diperbolehkan menjawabnya menggunakan bahasa Indonesia.

Materi yang diujikan meliputi aspek dasar kardiologi, di mana materi EKG (Elektrokardiogram) memiliki porsi yang signifikan. Untuk mempersiapkan diri, beberapa buku yang sangat direkomendasikan antara lain:

  1. Heart Disease - A Textbook of Cardiovascular Medicine (Braunwald)
  2. Pathophysiology Of Heart Disease (Leonard S. Lilly)
  3. ACLS (Advanced Cardiac Life Support)

Tes Wawancara

Tes Wawancara adalah momen krusial di mana Anda akan dinilai oleh 9 orang penguji, yang terdiri dari akademisi senior dan pakar di bidang kardiologi. Pertanyaan diajukan dalam Bahasa Indonesia dan mencakup berbagai aspek:

  • Data Diri dan Riwayat: Identitas, riwayat pendidikan, dan riwayat pekerjaan.
  • Motivasi: Alasan memilih bidang kardiologi dan secara spesifik memilih Fakultas Kedokteran UB (terutama jika ada universitas lain yang lebih dekat dengan domisili Anda).
  • Manajemen Konflik dan Studi: Bagaimana menyikapi masalah yang mungkin muncul selama studi, seperti menangani sakitnya anak saat sedang studi PPDS, atau cara mengatasi masalah dengan rekan sejawat dan atasan.
  • Pengetahuan Ilmiah: Pertanyaan mengenai materi kardiologi dan kontribusi yang telah Anda lakukan terhadap bidang kardiologi.
  • Aspek Psikologis: Berbagai pertanyaan yang bersifat psikologis untuk menilai kepribadian dan ketahanan mental Anda.

Tips Sukses Wawancara:

  1. Konsistensi dan Ketegasan: Jawablah setiap pertanyaan dengan yakin, tegas, dan sistematis. Hindari jawaban yang bertele-tele. Khusus untuk pertanyaan psikologis yang mungkin memicu keraguan, Anda harus tetap konsisten dengan jawaban yang diberikan, menunjukkan bahwa Anda memiliki pendirian yang kuat.
  2. Fokus pada Jawaban: Saat menjawab pertanyaan materi kardiologi, jawablah sesuai dengan yang ditanyakan saja. Sangat disarankan untuk tidak show off atau menunjukkan pengetahuan yang melebihi batas pertanyaan. Tim Penguji adalah dosen atau profesor yang penguasaan materinya jauh lebih tinggi. Pamer justru berisiko memicu pertanyaan lanjutan yang lebih mendalam hingga Anda tidak mampu menjawabnya.
  3. Tunjukkan Keunikan: Manfaatkan waktu wawancara untuk menonjolkan kelebihan unik yang Anda miliki, baik di bidang akademik (misalnya, penulisan karya ilmiah) maupun non-akademik (misalnya, penguasaan IT atau Teknologi Informasi, bakat olahraga seperti futsal / basket / bulutangkis, atau seni seperti menyanyi / musik / tari). Kelebihan ini dapat menjadi pembeda dari peserta lain.

Faktor Penilaian dan Strategi Kompetisi 🏆

Berdasarkan berbagai sumber informasi, beberapa poin utama yang menjadi pertimbangan panitia dalam menilai kelayakan seorang peserta untuk diterima di PPDS Kardiologi FK UB adalah:

  • Akreditasi universitas asal (diutamakan A atau B).
  • Nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif).
  • Skor Tes TOEFL.
  • Kepemilikan Sertifikat ACLS (Advanced Cardiac Life Support) dan EKG.
  • Pengalaman bekerja di daerah terpencil.
  • Kepemilikan Surat Rekomendasi.
  • Hasil tes yang dikerjakan selama proses seleksi.

Strategi Kompetisi

Dalam proses seleksi yang kompetitif, jika Anda menyadari kelemahan pada satu poin (misalnya IPK tidak maksimal), Anda harus mampu menutupinya dengan kelebihan pada poin lain (misalnya skor TOEFL yang sangat tinggi, atau pengalaman kerja di daerah terpencil). Pada akhirnya, upaya maksimal harus dilakukan untuk memaksimalkan nilai pada semua poin guna memperbesar peluang diterima.

Catatan Tambahan: Kebijakan Khusus dan Opsi Pembiayaan

Kebijakan Panitia Seleksi

Dalam kondisi tertentu, Panitia Seleksi memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan khusus bagi peserta yang lolos. Sebagai contoh, jika seorang peserta lolos dengan nilai sangat memuaskan namun belum bisa memenuhi salah satu syarat pendaftaran (misalnya Surat Rekomendasi untuk Kembali Bekerja), Panitia Seleksi dapat memutuskan untuk tetap menerima peserta tersebut. Namun, studi baru boleh diikuti pada periode selanjutnya setelah syarat yang tertunda dapat dipenuhi. Penting untuk dipahami, kebijakan semacam ini diambil berdasarkan pertimbangan kuat dan merupakan wewenang penuh Panitia Seleksi.

Peluang Beasiswa

Mengenai biaya studi, terdapat berbagai program beasiswa yang terbuka untuk didaftarkan, mulai dari LPDP, Kementerian Kesehatan, hingga instansi lain. Kabar baiknya, ada beberapa program beasiswa yang bahkan menerima pendaftaran setelah peserta resmi diterima dalam seleksi PPDS. Peserta disarankan untuk aktif mencari dan memanfaatkan program beasiswa ini sebaik-baiknya.

Efisiensi Persiapan

Mengingat bahwa seorang dokter umum memiliki waktu belajar yang sangat terbatas karena harus bekerja di klinik atau rumah sakit (bahkan di lebih dari satu tempat), perencanaan matang sangat diperlukan. Jika Anda berencana mengikuti seleksi, bergabung dengan lembaga bimbingan belajar online seperti dokterpost.com dapat menjadi solusi yang sangat disarankan.

Platform bimbingan belajar online menawarkan materi pembelajaran yang tepat dan komprehensif—meliputi TPA, TOEFL, materi kardiologi, hingga tips wawancara—yang dapat diakses setiap saat (bersifat online) di sela-sela waktu kerja. Hal ini menjadikan proses belajar lebih efektif dan efisien dalam keterbatasan waktu.

Dengan persaingan yang ketat dan tahapan seleksi yang komprehensif, mendaftar di PPDS Kardiologi FK UB bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil. Dari administrasi yang teliti, penguasaan materi dasar TOEFL dan TPA, hingga pendalaman teori kardiologi, serta kesiapan mental dalam wawancara, setiap tahap menuntut persiapan yang maksimal.

Ingat, proses seleksi adalah sebuah kompetisi; maksimalkan setiap kriteria penilaian, mulai dari kelengkapan surat rekomendasi hingga skor tes Anda. Niat dan tekad yang kuat, didukung oleh strategi belajar yang efisien—terutama di tengah kesibukan sebagai dokter umum—akan menjadi modal utama Anda untuk meraih impian menjadi seorang Dokter Spesialis Kardiologi yang kompeten.

DokterCares