17 January 2025 • Kulit Universitas Andalas
PPDS Dermatologi Venereologi (DV) Universitas Andalas
Sebelum melakukan tes ujian, awali semua dengan niat dan persiapan, karena tes ujian masuk PPDS bukan untuk main main, jadi sangat disarankan untuk dipersiapkan dengan baik, yang penting belajar, dan ada keinginan. karena nanti PPDS beda dengan Koas, intinya harus kuat secara fisik, mental dan bener bener belajar. Unand sendiri, termasuk universitas yang objektif dalam penilaian, artinya penerimaan calon residen memang murni berdasarkan hasil yang diperoleh dari serangkaian proses seleksi yang sudah dijalani. Jika nilai tes tulis kita bagus, kemudian proses lainnya seperti wawancara juga tidak ada masalah, maka besar kemungkinan kita akan diterima.
Sama dengan PPDS lainnya, untuk awal yaitu tahap administrasi. Ini bisa dicek di website ppds.fk.unand.ac.id, cek kelengkapan berkas yang dibutuhkan, jangan sampai ada yang terlewat. Satu hal yang paling penting disini, yaitu Toefl dan menjadi nilai plus ketika nilai Toefl diatas 400, karena nanti akan ada jurnal reading juga. Toefl disini yang digunakan bisa Toefl prediction, jadi tidak harus ITP. Kelengkapan berkas lainnya, yaitu surat rekomendasi, berdasarkan pengalaman, rekomendasi bisa dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Rumah Sakit tempat bekerja.
Tes tulis, nanti ada tes TPA, psikotes dan ujian tulis bidang. Untuk ujian TPA jumlah soalnya kurang lebih hampir sama dengan ketika ujian CPNS, kemudian untuk ujian bidang (DV) total soal ada 100 dengan durasi waktu 90 menit. Soalnya menggunakan bahasa indonesia tipe soalnya lebih ke kasus panjang, paling banyak berupa teori seperti etiologi, kasus-kasus penyakit, kemudian ada kunci kunci tertentu, dan ditanya diagnosanya apa.
Buku yang direkomendasikan untuk dipelajari yaitu buku Merah, Fitzpatrick, Atlas penyakit kulit, dan saripati. Tips belajar, dipelajari untuk yang kompetensi 4A atau kompetensi dokter umum, karena yang ditanya seputar kompetensi dokter umum. Jadi dicatat dulu yang masuk kompetensi 4A apa saja, kemudian pelajari di buku Merah, kalau ada yang kurang bisa dipelajari di buku lainnya. Selama belajar, pelajari tatalaksana sebuah penyakit itu seperti apa, kata kunci untuk di penyakit tersebut apa, serta yang tidak kalah penting, perbanyak latihan soal, baik UKMPPD atau yang lainnya.
Selanjutnya ada tes kesehatan, tes kesehatan disini adalah tes kesehatan secara umum semua akan di tes, dari tes mata, THT dll. Kemudian untuk wawancara, wawancaranya berupa psikolog dengan SpKJ dan wawancara departemen. Ketika wawancara, yang paling penting kita tunjukkan apa yang kita punya dan kelebihan kita, karena yang ditanya tidak seputar kulit saja, tapi juga kelebihan kita apa. Karena penilaian bukan dari kompetensi saja, tapi juga postur ketika wawancara, dan nanti penilaian sendiri dari masing masing konsulen.
Adapun pertanyaan yang biasanya ditanyakan ketika wawancara, diantaranya :
Tahap ini, sebelumnya kita dipastikan dulu nilai toeflnya berapa, kemudian nanti kita dikasih jurnal, kemudian tugasnya pun berbeda-beda tergantung kepada yang menginterview, ada yang diminta untuk menjelaskan atau menginterpretasikan jurnal, ada juga yang diminta bikin 1 pertanyaan yang mengarahkan ke jurnal tesebut.
Tema jurnalnya bermacam macam, ada dermatofitosis atau yang lainnya, yang pasti setiap peserta akan menerima jurnal yang berbeda antara antara satu dengan yang lainnya.
Ditahap ini nanti akan ditanya seputar teori, pertanyaan tergantung dari konsulen, misal ditanya, nanti kita paparkan secara detil dari etiologi hingga tatalaksananya sebagai kompetensi 4A. Pengalaman, ditanya tentang varisela dan morbus Hansen. Cth : pada pasien varisela apa yang mau dikasih, kenapa dikasih itu? Kemduian untuk morbus Hansen, ditanya karena kita DU di puskesmas, obatnya blisternya warna apa?)
Tipsnya : selama wawancara jawab dengan jujur dan apa adanya karena sebelumnya kan ada juga tes psikologi juga dengan dokter jiwa, jadi mereka juga mengerti penilaian kita dan kejiwaan kita. Kemudian cari info sebanyak banyaknya, artinya ya kita cari informasi terkait universitas yang dituju, kemudian tesnya bagaimana.
Tambahan informasi, di Unand sendiri tidak ada osce, lalu untuk seminar, disarankan untuk mengikuti seminar, baik simposium atau workshop yang berhubungan dengan DV atau yang berhubungan bidang. Nanti sertifikat tersebut bisa dilampirkan, Begitu juga dengan publikasi ilmiah, misal punya publikasi ilmiah itu dilampirkan, karena itu akan menjadi nilai plus, tapi bukan berarti itu menjadi prioritas, tetep yang dipersiapkan yaa untuk ujian masuknya. Kemudian untuk magang dan pengalaman kerja, itu bukan mejadi syarat mutlak yang harus dipenuhi atau harus ada. Jadi di Unand bener-bener objektif dari hasil ujian, untuk calon kandidat yang baru selesai intership juga bisa langsung daftar. Intinya persiapkan dengan baik dan berusaha secara sungguh sungguh, yang pasti hasil tidak akan pernah mengkhianati proses.
Di Unand juga tidak ada double degree, jadi khusus SpDV 7 semester, disini ilmiahnya juga kuat, jadi setiap hari akan disibukkan sama ilmiah dan kegiatan lainnya. Kuota penerimaannya tergantung berapa banyak yang mendaftar, kemudian ditentukan persentasenya.
Seputar kehidupan residen DV di Unand, untuk yang masih junior, jadwal jaga, katanya on call tapi realnya kalau ada pasien kita ke UGD, jaga dari habis maghrib bisa sampe pagi jam 4 karena pasiennya banyak. Kemudian kalau ada pasien berapa, ditulis di power point untuk dipresentasikan ke konsulen jaga. Untuk yang junior, kita yang bikin pptnya, kemudian yang mengoreksi senior (semester 2), kemudian dikoreksi ke seniornya lagi, misal ada kesalahan nanti balik ke kita lagi.
Jadi nanti ada 3 presentasi, refarat dalam bahasa indonesia diselesaikan dalam waktu 4 – 6 bulan, per satu bulan kita presentasi jurnal reading atau case report. Untuk jurnal reading pptnya dalam bahasa indo. Kalau untuk case report semua bahasa inggris, mulai dari presentasi, pertanyaan dari konsulen juga bahasa inggris. Jadi setiap bulan kita ada jadwal untuk presentasi.
Berikut poin-poin lebih singkat mengenai tes PPDS DV di Unand:
20 March 2025
6 February 2025
Bergabung dengan DokterCares Untuk persiapan PPDS