Sharing PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

22 May 2025 • Interna Universitas Udayana

Sharing PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Bagi sebagian dokter, studi PPDS merupakan impian yang ingin dicapai. Tetapi pada saat yang sama, seperti impian pada umumnya, hal itu terbentur dengan kenyataan bahwa tidak semua dokter memiliki kesempatan untuk bisa menempuh studi PPDS. 

Untuk itu jika seorang dokter ingin berhasil masuk seleksi PPDS, diperlukan upaya dan cara-cara tertentu agar tujuan tersebut tercapai.

Jika seorang dokter ingin memiliki kesempatan untuk studi PPDS, ada langkah atau tahap - tahap yang harus dilalui. Tahap awal, tentunya memilih tujuan bidang atau program studi yang ingin dipelajari. 

Ada berbagai bidang atau program studi yang bisa dipilih dalam PPDS, salah satunya adalah Program Studi Penyakit Dalam atau Interna, dan center yang bisa menjadi pertimbangan adalah PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali.

 

Sebagai informasi, biaya studi PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada tahun 2021 adalah, Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) sebesar Rp 15 juta dan Uang Kuliah Tunggal sebesar Rp 18,3 juta per semester.

Selanjutnya, jika kita ingin menempuh studi PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, kita perlu mendaftarkan diri dan melengkapi syarat - syarat administrasi pendaftaran. Berkas - berkas yang perlu disiapkan antara lain:

  • Ijazah

  • Transkrip akademik

  • Riwayat hidup

  • Surat Rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

  • Surat Rekomendasi dari atasan atau dokter spesialis tempat bekerja

  • Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku

  • Usulan Penelitian (pendaftar wajib melampirkan proposal penelitian)

  • Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

  • Daftar penelitian dalam lima tahun terakhir.

 

Setelah lulus dari Tahap Kelengkapan Administrasi, tahap selanjutnya adalah Seleksi Akademik. Seleksi Akademik terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama yaitu Tes Kesehatan dan Tes Psikologi (MMPI).

Jika kita berhasil lulus pada kedua tes tersebut, kita akan menghadapi Seleksi Akademik Tahap Kedua, yaitu Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI, serupa dengan TOEFL).

Setelah Tahap Pertama dan Kedua, tahap tes selanjutnya adalah Tes Tahap Ketiga. Tes tahap ketiga ini merupakan tes yang dilakukan pada bagian atau program studi yang dituju, meliputi Tes Keilmuan dan Tes Wawancara.

Pada Tes Keilmuan, soal yang diujikan terdiri dari 100 butir soal pilihan ganda dalam bahasa Indonesia (dengan durasi waktu 100 menit) ditambah dengan soal esai, juga dalam bahasa Indonesia (dengan durasi waktu 20 menit). Sedangkan pada Tes Wawancara, tiap peserta akan berhadapan dengan dua penguji yang berasal dari staff divisi yang berbeda.

Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghadapi Ujian Seleksi PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana antara lain:

  • Bulatkan tekad, minat, dan niat.

Kita harus memiliki tekad yang kuat agar bisa menyelesaikan studi, pemahaman yang mendalam tentang program studi yang kita tuju, dan niat baik agar studi kita bisa berjalan dengan baik.

  • Gali informasi mendalam tentang program studi yang kita tuju, atau dalam hal ini PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, bagaimana suasana studinya, apa saja yang perlu disiapkan jika berhasil diterima seleksi, agar kita bisa menyesuaikan diri dengan baik.

  • Mempersiapkan diri pada bidang akademik dengan cara belajar.

Cara belajar yang bisa diterapkan adalah dengan menyesuaikan pada kebiasaan masing - masing dari kita. Namun biasanya, jika seorang dokter sudah berniat untuk mengikuti seleksi PPDS, yang bersangkutan sudah memiliki persiapan matang dan minat belajar yang tinggi. Adapun buku rekomendasi yang bisa dipelajari adalah Buku Terbitan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) yang terdiri dari 3 jilid dan Buku Pedoman Klinis Internal Universitas Udayana.

  • Persiapkan berkas - berkas yang diperlukan sebaik mungkin.

Salah satu mekanisme pendaftaran di PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang bisa jadi berbeda dengan PPDS di universitas lain adalah, setelah kita lulus Tes Kesehatan, kita diminta untuk mengumpulkan lagi berkas - berkas yang sudah kita kumpulkan saat pendaftaran (sebanyak 2 copy berkas), ditambah dengan berkas - berkas pendukung lainnya, seperti sertifikat workshop, sertifikat simposium, dan kegiatan ilmiah lainnya. 

Jika kita sudah berniat untuk mendaftar di PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, maka sudah sewajarnya kita juga pernah mengikuti kegiatan ilmiah di Prodi Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 

Sebagai informasi, sertifikat kegiatan dan pelatihan ilmiah yang bisa membuat pendaftar mendapat poin tambahan saat dilampirkan antara lain pelatihan Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Elektrokardiogram (EKG), dan Emergency In Internal Medicine (EIMED, dilaksanakan oleh PAPDI) yang dilaksanakan di lingkungan Program Studi Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Selain melampirkan sertifikat workshop, seminar, dan pelatihan, kita juga akan mendapat poin tambahan pada kelengkapan berkas administrasi dengan dua hal. 

Pertama jika pernah berstatus PTT di daerah terpencil dan pernah magang atau bekerja di bagian penyakit dalam pada rumah sakit atau klinik selama minimal enam bulan. Sedangkan yang kedua adalah dengan melampirkan berkas karya ilmiah berupa jurnal publikasi ilmiah, paper, atau karya ilmiah yang lain.

Kemudian, berkaitan dengan Rekomendasi Tempat Kembali setelah Studi, hal ini bersifat opsional. Namun jika kita lampirkan akan memberi poin tambahan pada penilaian kita saat seleksi.

  • Saat wawancara, kita sebaiknya menjawab pertanyaan yang diajukan penguji dengan tegas, jelas, dan percaya diri.

Untuk materi wawancara, pada dasarnya, pertanyaan yang diajukan oleh penguji berkaitan dengan berkas dan hasil ujian yang telah kita laksanakan, apakah sudah sesuai dengan kemampuan dan kepribadian kita. 

Namun ada kalanya pertanyaan yang diajukan keluar dari topik tersebut, misalnya pertanyaan pengetahuan kita tentang Universitas Udayana, apakah kita paham sejarah berdirinya Universitas Udayana, dan pertanyaan - pertanyaan sejenis.

 Kemudian ada juga pertanyaan dari penguji lain yang berkaitan dengan Usulan Penelitian yang akan kita ajukan, bahkan ada penguji yang menggunakan bahasa Inggris saat wawancara, serta ada penguji yang menanyakan kepada peserta ujian tentang film terakhir yang peserta tonton dan diminta untuk menceritakan. 

Jadi berbagai kemungkinan pertanyaan bisa muncul saat tes wawancara, dan sebisa mungkin kita menyesuaikan diri dan menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut dengan baik.

Selain menyampaikan hal - hal yang berkaitan dengan akademik, kita bisa menunjukkan motivasi dan kelebihan kita seperti hobi, keterampilan tertentu, dan hal - hal lain yang sejenis, tentunya dengan tetap bersikap rendah hati.

Kemudian, jika kita melampirkan berkas karya ilmiah saat pendaftaran, kita harus siap penguji menanyakan tentang karya ilmiah tersebut. Untuk itu, penguasaan kita tentang materi karya ilmiah yang kita lampirkan sangat berpengaruh terhadap hasil wawancara kita.

  • Restu dan komitmen.

Restu atau ijin dari orang - orang terdekat kita merupakan hal penting yang harus kita dapatkan. Ini karena masa studi PPDS membutuhkan banyak hal, mulai dari mental, finansial, hingga waktu untuk keluarga. 

Tentunya hal - hal tersebut sangat berpengaruh bagi mereka, terlebih bagi yang sudah berkeluarga. Jika restu dan dukungan dari orang - orang terdekat kurang memadai, bukan tidak mungkin studi PPDS peserta didik harus berhenti di tengah perjalanan, dan hal tersebut kadangkala terjadi pada beberapa peserta didik. 

Untuk itu, jika kita sudah mendapatkan restu dari mereka, kita harus berkomitmen untuk menempuh studi PPDS hingga selesai.

  • Selalu berdoa.

Dari awal saat pendaftaran hingga waktu pengumuman kelulusan, sebisa mungkin kita selalu berdoa, karena dengan berdoa kita akan mendapatkan apa yang terbaik untuk kita, terlepas dari semua usaha yang telah kita lakukan.

Setelah kita berusaha semampu kita untuk menjalani tahapan demi tahapan dalam seleksi PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, tentu kita berharap untuk bisa berhasil diterima pada percobaan pertama kita. 

Jika itu terjadi, kita patut untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun, kita harus paham bahwa tidak semua orang bisa berhasil pada percobaan pertama. Jika kita termasuk yang tidak berhasil pada percobaan pertama tersebut, sebaiknya kita tidak berkecil hati atau bahkan putus asa. 

Seperti pepatah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah guru yang terbaik, kita harus menjadikan kegagalan tersebut sebagai motivasi untuk bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa mendatang. Kita evaluasi kinerja kita selama menjalani ujian seleksi tersebut, untuk kita jadikan pelajaran dalam menghadapi ujian seleksi PPDS di masa mendatang.