5 June 2025 • Obgyn Universitas Negeri Sebelas Maret
Salah satu keinginan atau cita - cita seorang dokter adalah menjadi dokter spesialis. Untuk bisa menjadi dokter spesialis, yang harus dilakukan adalah dengan menempuh studi lanjutan di bidang kedokteran spesialis, atau dikenal dengan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Pada PPDS, ada berbagai bidang yang bisa dipelajari, salah satunya bidang obstetri dan ginekologi (obgyn), yaitu cabang kedokteran yang fokus pada kesehatan reproduksi wanita, termasuk kehamilan, persalinan, dan kesehatan organ reproduksi.
Jika kita sudah memutuskan untuk mendalami bidang obgyn, salah satu universitas atau center yang bisa kita pertimbangkan untuk kita tuju adalah PPDS Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Bagi kita yang memiliki keinginan untuk menempuh studi PPDS namun masih kebingungan untuk memilih bidang yang akan kita pelajari, kita bisa konsultasi dengan pakar atau psikolog untuk membantu menentukan bidang yang akan kita pilih tersebut.
Selanjutnya, untuk mendaftarkan diri dalam ujian seleksi masuk PPDS Obgyn FK UNS, kita harus rajin melihat jadwal pendaftaran pada halaman website UNS Surakarta (https://obgyn.fk.uns.ac.id/).
Sebagai informasi, setiap universitas memiliki jadwal atau tanggal pendaftaran studi PPDS yang berbeda - beda, tetapi pada kisaran bulan yang sama. Biasanya, untuk masa awal studi Bulan Juli, pembukaan pendaftaran dibuka pada Bulan April sampai Bulan Maret, dan untuk masa awal studi Bulan Januari, pembukaan pendaftaran dimulai pada Bulan Juli sampai Bulan Agustus. Hal yang sama berlaku untuk pendaftaran PPDS Obgyn FK UNS.
Ada dua tahap yang harus kita lalui pada ujian seleksi masuk PPDS Obgyn FK UNS. Tahap yang pertama adalah Ujian Tahap Satu, yaitu Kelengkapan Berkas Administrasi. Syarat - syarat berkas administrasi yang dilampirkan antara lain: Hasil Tes TOEFL, Hasil Tes Potensi Akademik (TPA), Curriculum Vitae, Surat Rekomendasi (dari rumah sakit tempat bekerja, dari kepala rumah sakit, dokter spesialis SPOG, atau kepala daerah), Surat Izin dari Keluarga (dari orang tua, suami atau istri), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Sertifikat (workshop dan atau pelatihan), serta Laporan penelitian yang pernah dilaksanakan dan karya ilmiah.
Kemudian Ujian Tahap Kedua adalah Tes Tulis yang dilaksanakan Program Studi Obgyn dan Tes Wawancara. Pada Tes Tulis, jumlah soal yang diujikan sebanyak 100 soal, dengan durasi 100 - 120 menit. Jenis soal berupa soal pendek dan panjang (soal tentang suatu kasus).
Sedangkan untuk Tes Wawancara, dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu, pertama, dilaksanakan oleh Program Studi Obgyn FK UNS, kedua dilaksanakan oleh pihak rumah sakit tempat peserta didik akan ditempatkan (jika di UNS, peserta didik akan ditempatkan di Rumah Sakit dr. Moewardi), dan ketiga adalah wawancara tentang wawasan kebangsaan.
Pada Tes Wawancara di Program Studi Obgyn, Tim Penguji terdiri dari 4 -5 orang dosen pengajar. Pertanyaan yang sering diajukan antara lain: alasan kita memilih obgyn; alasan kita memilih PPDS Obgyn FK UNS; apakah sudah mendapat dukungan dari keluarga untuk studi PPDS; jika ada keperluan mendadak pada keluarga dan studi pada saat bersamaan, mana yang akan kita prioritaskan; dari mana asal pembiayaan studi PPDS kita; dimana tempat kita kembali bekerja setelah lulus studi PPDS; dan pertanyaan lanjutan lainnya.
Selain berupa pertanyaan, pada Tes Wawancara Program Studi juga dilaksanakan Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan Ujian Journal Reading. Untuk Tes OSCE, tes dilaksanakan menggunakan bahasa Indonesia, dengan durasi sekitar 15 menit.
Materi ujian hampir serupa dengan kegiatan kita sehari - hari saat menjadi dokter umum di rumah sakit (saat menangani pasien, bagaimana tata laksana yang tepat terhadap pasien).
Sedangkan pada Tes Journal Reading, kita akan diberi waktu sekitar 5 - 10 menit untuk membaca sebuah jurnal, kemudian Tim Penguji akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait jurnal tersebut.
Untuk Tes Wawancara di rumah sakit tempat studi, Tim Penguji berasal dari direksi rumah sakit dan dokter spesialis obgyn saat kita studi nantinya. Pertanyaan yang diajukan hampir sama dengan saat Tes Wawancara Program Studi.
Beberapa persiapan dan tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi ujian seleksi masuk PPDS Obgyn FK UNS antara lain:
Selain persiapan di atas, terkait pembiayaan studi PPDS, kita bisa mempertimbangkan untuk mengajukan program beasiswa ke lembaga. Salah satu program beasiswa yang bisa kita ajukan pendaftaran adalah Beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan. Kita daftarkan diri kita untuk seleksi kepesertaan Beasiswa LPDP sebelum mendaftarkan diri ke ujian seleksi masuk PPDS. Untuk lebih jelasnya mengenai syarat - syarat dan ketentuan lainnya, kita bisa lihat pada halaman website Kementerian Keuangan (https://lpdp.kemenkeu.go.id/).
Saat memulai mempersiapkan segala yang diperlukan dalam mengikuti ujian seleksi masuk PPDS, kita sebaiknya selalu berusaha melakukan yang terbaik. KIta juga luangkan waktu untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapat ketetapan yang terbaik.
3 June 2025
2 June 2025