Sharing PPDS Dermato Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

20 April 2025 • Kulit Universitas Indonesia

Sharing PPDS Dermato Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Bagi seorang dokter, menempuh studi di tingkat selanjutnya, atau mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis, merupakan salah satu hal yang ingin dicapai. Jika ada diantara dokter yang berminat mendalami bidang dermato venereologi, salah satu center yang bisa menjadi pertimbangan adalah PPDS Dermato Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (PPDS DV FK UI) Jakarta.

Sebagai gambaran, tahapan pembelajaran atau perkuliahan pada PPDS Dermato Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang akan dijalani oleh peserta didik adalah sebagai berikut:

  1. Tahap Satu

Pada tahap ini, materi perkuliahan belum bersentuhan dengan materi dermato venereologi, namun masih bersifat umum, seperti penelitian. Tahap Satu ini berlangsung pada semester 1, materi yang diberikan berupa materi ilmiah, aktivitas di poli, dan belum mendapatkan jadwal jaga malam.

  1. Tahap Dua.

Tahap Dua berlangsung dari semester dua sampai semester enam, dan peserta didik sudah mulai mendapat jadwal jaga malam..

  1. Tahap Chief

Setelah semester enam, peserta didik akan naik ke Tahap Chief. Pada Tahap Chief ini peserta didik sudah tidak lagi menjalani jaga malam, tapi menerima laporan jaga dari para juniornya.

Kemudian, sebelum lulus, peserta didik PPDS DV FK UI disyaratkan membuat atau menulis karya ilmiah, berupa 2 jurnal internasional sebagai penulis (author) dan 2 jurnal internasional sebagai penulis bersama (co-author).

Untuk informasi tentang pendaftaran, kategori pendaftar pada PPDS DV FK UI, dibagi menjadi 2, yaitu:

  • Pendaftaran Reguler

Kategori ini diperuntukkan bagi Dokter post PTT, Dokter Kiriman PNS, dan Dokter Kiriman dari Polri.

  • Pendaftaran Khusus

Bagi pendaftar yang menggunakan dana pribadi, akan dimasukkan ke dalam kategori Pendaftaran Khusus.

Adapun Tahapan Seleksi PPDS DV FK UI)

  1. Membuat akun di situs penerimaan Universitas Indonesia

Saat ini sudah tidak menggunakan sistem pengumpulan berkas fisik melainkan melalui online atau daring. Seleksi berkas dan administrasi dilakukan melalui alamat web: penerimaan.iu.ac.id/page/registration

Pada halaman web tersebut, kita dapat melihat berbagai macam informasi terkait pendaftaran, diantaranya: program studi mana saja yang dibuka, berkas - berkas yang perlu dilampirkan, kapasitas atau jumlah peserta didik yang akan diterima, biaya yang diperlukan, dan sebagainya. Untuk pembayaran pada biaya yang diperlukan, akan dilakukan dengan cara transfer rekening.

  1. Ujian - Ujian

Setelah melengkapi berkas - berkas administrasi, tahap selanjutnya adalah tes atau ujian. Dalam setahun, PPDS DV FK UI membuka 2 periode ujian, yaitu periode ujian Bulan Maret - April dan periode ujian Bulan November - Desember. 

Ujian yang akan dihadapi calon peserta didik dibagi menjadi 4, yaitu Psikotes, SIMAK UI, Ujian Departemen, dan Tes Kesehatan. Ujian SIMAK UI terdiri dari TPA (Matematika dan Bahasa Indonesia) dan Bahasa Inggris. Sedangkan Ujian Departemen terdiri dari ujian wawancara, ujian tulis, dan journal reading. Jika calon peserta didik mendaftar pada awal tahun, kemungkinan akan menghadapi Ujian SIMAK UI terlebih dahulu, baru kemudian Ujian Departemen, begitu juga sebaliknya.

Adapun Persyaratan Administrasi dalam pendaftaran PPDS DV UI (2021), antara lain:

  1. Persyaratan Umum

Persyaratan umum artinya persyaratan ini berlaku di semua departemen Universitas Indonesia. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain :

  1. Curriculum Vitae,

  2. Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku,

  3. Legalisir Ijazah dan Transkrip Nilai Sarjana Kedokteran dan Dokter,

  4. Pengalaman klinis (diutamakan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan) dengan melampirkan fotokopi SIP atau bukti pengalaman klinis lainnya,

  5. Asuransi kesehatan yang masih aktif dan dapat digunakan selama pendidikan (BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan).

  1. Persyaratan Khusus

Persyaratan khusus artinya persyaratan ini hanya berlaku pada Prodi Dermato Venereologi. Persyaratan khusus yang harus dipenuhi antara lain:

  1. Usia <= 35 tahun, IPK >= 2,75 , TOEFL >= 500 (Tes TOEFL bisa dilakukan di 2 tempat: Lembaga Bahasa Internasional Universitas Indonesia atau LBI UI dan LIA Pramuka Jakarta), Pengalaman kerja klinis sebagai dokter umum di Rumah Sakit / Puskesmas lebih dari 1 tahun (di luar internship),

  2. Bersertifikat mengikuti simposium kedokteran setelah lulus profesi dokter,

  3. Surat Bebas Buta Warna,

  4. Surat Sehat Jasmani dan Rohani dari instansi pemerintah (dokter PNS),

  5. Calon peserta hanya dapat mengikuti tes masuk sebanyak 2 kali,

  6. Rekomendasi dari pemerintah daerah atau instansi pengirim (bila ada),

  7. Calon peserta seleksi yang mendaftar melalui Program Tugas Belajar (TUBEL) Kementerian RI wajib menyertakan Surat Rekomendasi dari Dirjen Ketahanan, Kemenhan RI.


Setelah melengkapi Persyaratan Administrasi, tahap selanjutnya adalah menjalani serangkaian ujian atau tes. Tes - tes tersebut antara lain:

  1. Psikotest

Psikotest ini terdiri dari 3 materi ujian, yaitu MMPI (567 butir soal), Tugas Tulis (portofolio, refleksi diri, kuesioner untuk mengenal kekurangan, kelebihan, dan seterusnya), wawancara (pertanyaan berdasarkan kuesioner yang sudah diisi).

  1. SIMAK UI

SIMAK UI terdiri dari TPA (Matematika dan Bahasa Indonesia) dan Bahasa Inggris.

  1. Tes Kesehatan

Tes kesehatan dilaksanakan setelah SIMAK UI, dan wajib dilaksanakan di RSCM.

Pada tes kesehatan, kita diminta untuk periksa

  • laboratorium (DPL, SGOT, SGPT, UI, dan serum anti HbS),

  • radiologi (rontgen thorax),

  • EKG,

  • pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis penyakit dalam.

  1. Ujian Departemen

  • Informasi mengenai Ujian Departemen akan diberitahukan melalui grup Whatsapp.

  • Berkas - berkas yang diserahkan ke Departemen Dermato Venereologi (DV) antara lain:

  1. Bukti transfer (biaya ujian Departemen DV),

  2. Curriculum Vitae,

  3. Biodata lengkap beserta foto jelas dan rapi,

  4. Riwayat akademik (dari SD hingga lulus profesi dokter atau gelar akademik lain, misalnya S2),

  5. Pengalaman organisasi dan jabatan,

  6. Kemampuan non-akademik (Microsoft Working Skills, software editing baik foto maupun video, bahasa selain bahasa Indonesia),

  7. Achievement (baik bidang DV maupun non DV, misalnya pernah mendapat beasiswa, mendapat juara di bidang seni, dan olahraga)

  8. Surat Rekomendasi (pemerintah atau RS tertentu, yang akan menerangkan bahwa setelah selesai menempuh PPDS kita akan kembali ke rumah sakit tersebut)

  9. Fotokopi sertifikat seminar ilmiah terkait DV (skala nasional seperti PIT atau KONAS atau internasional)

  • Lokasi Ujian Departemen bertempat di Ruang Sartono KSM DV FK UI. Ujian ini terdiri dari :

  1. Ujian Tulis

Ujian Tulis terdiri dari 90 butir soal Pilihan Ganda berjumlah 90 butir soal dalam bahasa Indonesia, dengan durasi waktu selama 90 menit. Sedangkan untuk Journal Reading, dilaksanakan dengan durasi waktu selama 60 menit.

Untuk Journal Reading, ada 6 pertanyaan esai yang harus dikerjakan 3 pertanyaan dalam bahasa Indonesia dan 3 pertanyaan dalam bahasa Inggris, serta peserta diperbolehkan membawa kamus cetak maupun kamus elektronik.

Pertanyaan dan jawaban pada ujian journal reading sebenarnya sudah ada di dalam jurnal tersebut dan tim penguji hanya ingin mengetahui sejauh mana pemahaman kita pada jurnal. Pertanyaan diluar isi jurnal, misalnya, apa kelebihan dan kekurangan jurnal, apakah jurnal valid, dan pertanyaan - pertanyaan sejenis.

Adapun rekomendasi referensi buku yang bisa dipelajari, antara lain:

  1. Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI (biasa dikenal dengan Buku Merah). Disarankan untuk membeli edisi terbaru dari buku ini agar dapat mengikuti perkembangan.

  2. Infeksi Menular Seksual FK UI (biasa dikenal dengan Buku Cokelat)

  3. Pedoman Praktik Klinis Infeksi Menular Seksual (IMS) Kemenkes.

  1. Wawancara.

Selama masa pandemi, Ujian Wawancara dilaksanakan via Zoom dengan 2 staf medis Dermato Venereologi.

Tes wawancara dilaksanakan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Pertanyaan - pertanyaan yang sering ditanyakan antara lain:

  1. motivasi memilih bidang dermato venereologi dan institusi UI,

  2. rencana setelah lulus dari PPDS DV FK UI,

  3. mengapa kita layak diterima di PPDS DV FK UI,

  4. sumber biaya pendidikan, biaya orang tua, tempat tinggal, sudah menikah atau rencana menikah, sudah punya anak, dan sebagainya.

  5. kelebihan dan kekurangan diri sendiri,

  6. riwayat menulis ilmiah dan menjelaskan tentang isi tulisan yang pernah dibuat,

  7. menjelaskan beberapa poin di atas dengan bahasa Inggris (untuk mengetahui kemampuan kita dalam bahasa Inggris),

  8. apakah memiliki kemampuan ekstrakurikuler dalam bidang seni (menyanyi, bermain alat musik, menari), fotografi dan video editing,

  9. berbagai kasus penyakit kulit dan kelamin yang sering ditemui atau yang paling menarik yang pernah ditemui (disarankan untuk menguasai 1 - 2 penyakit kulit yang akan dikupas tuntas).

Saat melaksanakan tes wawancara, sebaiknya kita melaksanakan “peraturan tidak tertulis” yang biasa dilakukan saat wawancara, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk ke ruang wawancara, tidak duduk sebelum dipersilahkan, tidak mengawali pembicaraan sebelum dipersilahkan, menjaga kontak mata dengan lawan bicara, dan sebagainya.

Kemudian, biaya pendaftaran pada masing - masing tahapan tes (Bulan Desember 2021) adalah

  1. Psikotes : Rp 685.000,-

  2. SIMAK UI : Rp 1.500.000,-

  3. Tes Kesehatan : Rp 2.100.000,-

  4. Tes Departemen : Rp 1.200.000,-


Adapun tips - tips yang bisa diterapkan dalam menghadapi Seleksi Ujian Masuk PPDS DV FK UI antara lain:

  • Doa

  • Belajar sampai benar - benar menguasai Buku Merah (Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI) karena banyak materi soal ujian yang berasal dari buku tersebut. Pada Tahap Ujian Tulis, model soal yang digunakan adalah Pilihan Ganda yang diawali dengan jenis soal panjang, yang menjelaskan tentang gejala - gejala pada penyakit kulit tertentu. . Pilihan jawaban yang tersedia memiliki tingkat kemiripan yang sangat tinggi. Untuk itu, jika kita menguasai betul materi yang ada di Buku Merah, kita bisa menjawab soal - soal tersebut dengan lebih baik.

Salah satu alasan mengapa kita harus belajar giat untuk mendapatkan hasil yang baik pada Ujian Tulis adalah karena hasil Ujian Tulis dari peserta seleksi merupakan komponen pertama yang diperhatikan oleh tim penguji untuk menentukan lulus tidaknya peserta seleksi tersebut. Jika ada beberapa peserta seleksi mendapatkan hasil yang relatif setara, komponen hasil ujian lain, seperti SIMAK, wawancara, dan ujian lainnya, baru akan menjadi pertimbangan.

  • Lampirkan publikasi karya ilmiah. Lampiran publikasi karya ilmiah, seperti jurnal ilmiah, atau karya ilmiah yang lain, akan sangat membantu kita dalam seleksi karena akan menjadi nilai tambah bagi kita.Kita tidak harus menjadi penulis utama dalam karya ilmiah tersebut, namun bisa juga terlibat dalam penulis bersama, atau biasa dikenal dengan co-author. Kita juga bisa melampirkan karya ilmiah di bidang lain jika belum memiliki karya ilmiah di bidang dermato venereologi. Hal itu bisa membuat tim penguji untuk menggali lebih dalam tentang karya ilmiah tersebut, dan jika kita bisa menjelaskan dengan baik, maka bukan tidak mungkin bisa menjadi nilai tambah bagi kita juga.

  • Cari dan perkuat jaringan dengan almamater yang memiliki bidang yang sama dengan yang ingin kita dalami. Misalnya kita lulusan Perguruan Tinggi A, kita harus mencari informasi tentang senior - senior kita yang sudah menempuh studi di PPDS Bidang Dermato Venereologi, agar kita mendapatkan arahan - arahan yang lebih spesifik mengenai seleksi ujian masuk PPDS.

  • Mengikuti seminar - seminar tentang dermato venereologi. Hal ini sangat membantu bagi kita yang belum memiliki publikasi karya ilmiah karena dapat menunjukkan minat atau ketertarikan kita pada bidang dermato venereologi.

  • Jika calon peserta benar - benar berminat terhadap bidang dermato venereologi, disarankan untuk tidak hanya mendaftar di satu universitas saja. Misal calon pendaftar sudah pernah mendaftar dan belum diterima pada satu universitas, calon peserta bisa mendaftar kembali di universitas lain, agar tetap memiliki peluang untuk diterima.

Latest Post