PPDS Obstetri dan Gynecology Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

13 June 2025 • Obgyn Universitas Brawijaya

PPDS Obstetri dan Gynecology Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Studi PPDS jurusan obstetri dan ginekologi, atau biasa dikenal dengan obgyn, termasuk dalam jurusan mayor, yaitu bidang spesialisasi yang utama atau paling umum yang sering dipilih oleh dokter residen, selain jurusan bedah, ilmu penyakit dalam, dan anak. 

Jika seorang dokter residen sudah memilih jurusan dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang bersifat mayor, yang bersangkutan harus siap dengan segala konsekuensi yang akan dihadapi karena studi yang akan dijalani tidak akan mudah. 

Saat mendapat informasi atau pengumuman bahwa yang bersangkutan berhasil lulus atau diterima dalam seleksi masuk PPDS, pasti merasa senang. Namun setelah itu, saat studi PPDS berjalan, yang bersangkutan akan menghadapi hal - hal baru yang harus dikuasai, harus  bertahan sampai studi selesai, dan itu semua tidak mudah untuk dilakukan.

 

Jika kita ingin melaksanakan studi PPDS, terutama PPDS Obgyn, hal pertama yang harus kita peroleh atau dapatkan adalah kita harus diterima dalam proses seleksi masuk PPDS Obgyn. Untuk bisa diterima, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan. Penting bagi kita perhatikan, jika kita ingin mengikuti seleksi ujian masuk PPDS Obgyn, 

sebaiknya bukan karena ikut - ikutan saja, atau bahkan karena paksaan dari pihak lain. Hal ini karena jika kita hanya sekedar ikut - ikutan atau karena paksaan dari pihak lain, kita akan merasa berat saat menjalani studi. Tetapi jika kita mengikuti seleksi masuk PPDS karena hal itu merupakan minat kita, kita akan merasa baik - baik saja saat menjalani studi. Ini mengapa kita harus memiliki motivasi dan alasan yang kuat dalam memilih jurusan obgyn. 

Dan jika kita sudah memiliki motivasi yang kuat untuk memilih jurusan obgyn, langkah selanjutnya adalah kita mencari informasi mengenai cara agar lulus seleksi masuk PPDS obgyn. Salah satu cara untuk mencari informasi mengenai seleksi PPDS adalah bertanya dengan orang yang sudah pernah lulus seleksi, misalnya bertanya ke senior atau residen yang sedang menempuh studi PPDS. 

 

Salah satu hal penting yang harus kita siapkan sebelum melaksanakan studi PPDS adalah biaya studi. Studi PPDS memerlukan biaya yang relatif besar. Selain biaya studi itu sendiri, kita juga harus menyiapkan biaya untuk keperluan sehari - hari, paling tidak untuk 4 tahun mendatang (sesuai masa studi). 

Paling tidak ada tiga jenis biaya studi PPDS ini, pertama biaya dari orang tua. Jika orang tua kita memiliki biaya yang cukup untuk studi kita, maka kita bisa gunakan sebaik mungkin. Kedua, kita bisa mendapat biaya studi PPDS dari ASN, TNI, Polri, Kementerian Pertahanan, Institusi Kejaksaan, dan dari lembaga - lembaga sejenis, yang tentunya kita harus bekerja disana dan diizinkan secara birokrasi. Kemudian yang ketiga adalah dengan biaya sendiri yang kita kumpulkan saat bekerja sebelumnya. 

 

Setelah kita sudah menentukan jurusan yang akan diambil, dalam hal ini adalah PPDS obgyn, dan sudah memiliki persiapan biaya studi, langkah selanjutnya adalah kita menentukan kampus tujuan kita untuk studi PPDS obgyn. Kita perlu mencari informasi mengenai kampus yang ingin kita tuju dengan cara bertanya kepada para senior yang sedang atau sudah pernah menempuh studi PPDS obgyn. 

Dari pencarian informasi tersebut, kita bisa menemukan pola tertentu pada masing - masing kampus, yang bisa jadi berbeda antara kampus satu dengan dengan kampus yang lain. Misalnya ada kampus yang memiliki pola, jika calon pendaftar memiliki pengalaman kerja di luar pulau Jawa dan memiliki sertifikat seminar serta karya ilmiah akan mendapatkan nilai tambah saat penilaian ujian masuk PPDS. 

 

Salah satu kampus yang bisa kita pertimbangakan untuk menjadi tujuan studi PPDS kitaadalah PPDS Obgyn Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PPDS Obgyn FK UB) Sebagai informasi, biaya studi PPDS Obgyn Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada tahun 2021, untuk besaran dana Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) sebesar Rp 65 juta, dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebesar Rp 9 juta per semester. Sedangkan jumlah peserta didik yang diterima pada tiap periode sebanyak 5 - 6 orang.

 

Untuk ujian seleksi masuk, PPDS Obgyn FK UB dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Tahap Satu, Tahap Dua, dan Tahap Tiga. Tahap Satu adalah Pemberkasan. Pada Pemberkasan, ada syarat berkas yang wajib dilampirkan dan yang tidak wajib dilampirkan. 

 

Syarat berkas yang wajib dilampirkan antara lain: hasil scan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Ijazah; hasil scan berkas akreditasi fakultas dan universitas; hasil scan KTP dan BPJS Kesehatan; hasil scan transkrip nilai ujian UKMPPD; hasil scan Nilai Ujian Preklinik dan Klinik; hasil scan Surat Pernyataan Kesanggupan Pembiayaan Studi; hasil scan Surat Persetujuan Keluarga; hasil scan Surat Pengalaman Kerja; hasil scan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); hasil scan Surat Keterangan dari Ikatan Dokter Indonesia; berkas - berkas tambahan (tidak wajib): Surat Rekomendasi dari Direktur Rumah Sakit, Pemerintah Daerah Setempat, dan atau dokter spesialis, Surat Rekomendasi Tempat Kembali Bekerja, Sertifikat Pelatihan, dan Karya Ilmiah. 

 

Pada seleksi masuk PPDS ini, sistem yang digunakan adalah sistem gugur dalam setiap tahap tes. Jika peserta tidak lulus pada tes Tahap Satu, yang bersangkutan tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Persentase yang tidak lulus pada tes Tahap Satu sekitar 10% dari total jumlah peserta.

 

 Jika kita lulus Tes Tahap Satu, kita akan menuju ke Tes Tahap Dua. Tes Tahap Dua terdiri dari TPA, TOEFL, Tes Psikologi, dan Tes Kesehatan. 

 

Pada Tes TPA, minimal skor yang harus dicapai agar lulus tes adalah 500. Kemudian untuk Tes TOEFL, jika ada universitas lain yang mengijinkan peserta tes  melakukan tes TOEFL di lembaga lain sebelum ujian seleksi, maka di Universitas Brawijaya, Tes TOEFL dimasukkan dalam rangkaian ujian seleksi masuk PPDS (tidak bisa dilaksanakan sebelum ujian PPDS). 

 

Untuk Tes Psikologi, tes yang digunakan adalah dengan MMPI dan Tes IQ. Sedangkan untuk Tes Kesehatan meliputi tes lab, rontgen, mata, THT, dan EKG. 

 

Kisaran persentase peserta yang tidak lulus tes Tahap Dua ini sekitar 30% dari jumlah total peserta. Jika kita lulus tes Tahap Dua, kita akan menghadapi tes tahap selanjutnya, yaitu Tes Tahap Tiga.

 

Tes Tahap Tiga terdiri dari Tes Tulis dan Tes Wawancara. Tes Tulis terdiri dari 10 butir soal esai (tidak ada soal Pilihan Ganda) menggunakan bahasa Indonesia dengan durasi waktu sekitar 60 menit. Jenis soal dalam tes Tulis ini adalah soal pendek yang meminta kita untuk menjelaskan hal yang berkaitan dengan ilmu kebidanan. 

 

Sedangkan untuk Tes Wawancara, pertanyaan yang sering diajukan antara lain: apa motivasi kita memilih jurusan obgyn, seminar apa saja tentang bidang obgyn yang pernah kita ikuti, apakah kita pernah ikut seminar yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya, journal reading apa saja yang sudah pernah kita baca,  pengalaman apa saja yang kita miliki terkait bidang obgyn, 

 

Dalam menghadapi tiap tahapan tes tersebut, tentunya kita memerlukan beberapa persiapan. Adapun persiapan yang bisa kita lakukan yaitu, pertama, persiapan untuk menghadapi Tes TPA. Persiapan yang bisa kita lakukan adalah dengan mempelajari soal - soal latihan TPA. Kita dapat belajar soal - soal tersebut dari video youtube PLTI TPDA. Kemudian, persiapan untuk menghadapi Tes TOEFL adalah dengan belajar mengerjakan soal - soal latihan TOEFL setiap hari, baik itu tentang structure, listening, dan lain - lain.

 

Kemudian untuk menghadapi Tes Tulis, referensi buku yang bisa kita pelajari Buku Obstetri William dan Buku Ilmu Kebidanan karangan Sarwono. 

 

Dalam menghadapi Tes Wawancara, yang perlu disiapkan adalah jawaban dari pertanyaan - pertanyaan yang kemungkinan akan diajukan oleh Tim Penguji Tes Wawancara. Salah satu pertanyaan yang penting dan berulang kali ditanyakan adalah apa motivasi kita memilih bidang obgyn dan sejauh mana persiapan yang kita lakukan. Tim Penguji menghendaki keluarga atau orang - orang terdekat kita memiliki kesiapan terkait studi PPDS Obgyn FK UB yang akan kita jalani, baik persiapan secara mental maupun finansial. 

 

Selain itu, pertanyaan yang juga berulang kali ditanyakan adalah kemana kita akan kembali bekerja setelah studi PPDS kita selesai, apakah kita akan benar - benar kembali di tempat yang kita direkomendasikan, yang tercantum pada berkas pendaftaran, apakah kita sudah yakin akan hal tersebut, dan seterusnya. 

Tim Penguji ingin memastikan bahwa kita memiliki tempat bekerja saat studi kita sudah selesai, dan jika tempat bekerja tersebut merupakan daerah luar pulau Jawa atau daerah terpencil, akan menjadi nilai tambahan yang cukup signifikan bagi kita. Untuk memberi kepastian akan hal tersebut, kita bisa menambahkan berkas atau bantuan dari notaris, dengan harapan Tim Penguji lebih yakin akan berkas Surat Rekomendasi Tempat Bekerja Kembali dan jawaban kita saat Tes Wawancara.

 

Kemudian dalam menjawab pertanyaan, sebaiknya kita jawab dengan nada yang rendah (tidak tinggi) untuk menghindari kesan sombong dan tinggi hati. Kita juga sebaiknya menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi kita sebagai dokter umum, agar tidak terlalu melebar dan tetap fokus pada bidang yang kita dalami.  

 

Persiapan selanjutnya yang sebaiknya kita persiapkan jauh - jauh hari adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan seminar yang berkaitan dengan bidang obgyn. Di samping sarana untuk menambah dan mengupdate ilmu, keikutsertaan kita dalam kegiatan seminar menunjukkan minat kita terhadap bidang obgyn. 

Sertifikat yang kita dapatkan setelah kegiatan seminar dapat kita lampirkan saat pendaftaran dan bisa menjadi nilai tambah bagi kita dalam ujian seleksi PPDS Obgyn FK UB, terlebih jika seminar yang kita ikuti tersebut dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 

 

Selain mengikuti kegiatan seminar, yang bisa menambah nilai dalam ujian seleksi PPDS Obgyn FK UB adalah publikasi karya ilmiah kita. Jika kita memiliki karya ilmiah yang berkaitan dengan bidang obgyn, seperti paper, jurnal, atau penelitian ilmiah, baik dalam skala lokal, nasional, atau bahkan internasional, sebaiknya kita lampirkan dalam berkas pendaftaran. 

 

Kemudian, hal terakhir namun harus kita lakukan sejak awal adalah dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan memohon doa dari orang tua, keluarga, dan orang - orang terdekat kita. 

 

Sedikit informasi mengenai proses penerimaan peserta didik pada seleksi masuk PPDS Obgyn FK UB, jika dalam suatu periode jumlah peserta seleksi yang diterima lebih banyak daripada jumlah kuota yang tersedia, ada kemungkinan peserta seleksi yang diterima tersebut bisa langsung diterima menjadi peserta didik PPDS Obgyn FK UB pada periode selanjutnya. Misalnya, jika peserta seleksi lulus seleksi sebanyak 8 orang, sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 6 orang, maka 2 orang yang belum bisa masuk pada periode saat itu akan langsung diterima pada periode selanjutnya.