3 June 2025 • Interna Universitas Brawijaya
Jika kita adalah seorang dokter dan berencana untuk melanjutkan studi PPDS dengan bidang ilmu penyakit dalam atau interna, maka salah satu center yang bisa kita pertimbangkan adalah PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Brwaijaya (PPDS Interna FKUB).
Sebagai informasi, biaya studi PPDS Interna FKUB pada tahun 2021 adalah, Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) sebesar Rp 40 juta dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebesar Rp 9 jutaan. Tentunya nominal biaya ini bisa berubah tiap tahunnya, tergantung penyesuaian yang dilakukan oleh pihak universitas.
Bisa jadi kita pernah mendengar informasi bahwa penerimaan peserta didik PPDS lebih memprioritaskan lulusan universitas masing - masing. Hal tersebut tidak lah benar, dan pada PPDS Interna FKUB, penerimaan peserta didik bersifat objektif, artinya semua pendaftar, lulusan dari universitas mana saja, memiliki peluang yang sama untuk diterima, tidak ada perlakuan khusus untuk pendaftar yang berasal dari Universitas Brawijaya.
Jika kita ingin mendaftarkan diri dalam seleksi masuk PPDS Interna FKUB, berikut ini adalah langkah - langkah yang harus kita lalui.
Ujian seleksi masuk PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dibagi menjadi tiga tahap. Tahap Satu adalah Pemberkasan Umum dan Pemberkasan Khusus, Tahap Dua adalah TOEFL, TPA, Tes Kesehatan, dan Tes Psikologi, sedangkan Tahap Tiga adalah Tes Tulis (Computer Based Test atau CBT) dan Tes Wawancara.
Pada Tahap Satu, berkas - berkas yang dilampirkan (diunggah) saat pendaftaran antara lain:
Surat Permohonan ke Dekan,
SK Pengangkatan Pegawai atau Perjanjian Kerja (PPUK: wajib),
Usia Maksimal 35 tahun untuk pendaftar reguler dan 40 tahun untuk PPUK, untuk reguler: IPK 2,75 untuk universitas terakreditasi A dan 3.00 untuk universitas terakreditasi B, sedangkan untuk PPUK: IPK 2,50 untuk universitas terakreditasi A dan 2.75 untuk universitas terakreditasi B,
Akreditasi FK BAN PT / LAM PT,
Surat Keterangan Pembiayaan,
Perjanjian Peserta dengan pemerintah daerah minimal sesuai masa studi (khusus untuk PPUK),
Surat Tugas untuk ASN,
Dokumen kerjasama institusi,
Persetujuan keluarga,
Rekomendasi organisasi profesi daerah setempat,
Rekomendasi IDI setempat bahwa Tidak Malpraktek,
STR Definitif,
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK),
Transkrip Nilai Ujian Kompetensi Dokter Indonesia,
Asuransi Kesehatan (BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan),
Berkas Tambahan sesuai Program Studi (Surat Rekomendasi dari 2 staf dosen atau senior ilmu penyakit dalam tempat pendidikan dokter umum, Surat pernyataan kembali ke daerah asal atau daerah tempat tugas awal bagi calon PPDS yang sudah ASN, ikatan dinas, atau PPUK, dan hanya diperbolehkan mendaftar maksimal dua kali pada PPDS Interna Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Jika kita dinyatakan lulus pada Tahap Satu (Pemberkasan Umum dan Khusus), maka kita akan menghadapi ujian seleksi Tahap Dua, yaitu Tes Potensi Akademik (TPA), TOEFL, Psikologi, dan Tes Kesehatan.
Untuk Tes TPA, skor minimal yang harus dicapai peserta untuk bisa dinyatakan lulus adalah 500. Kita akan mengetahui kelulusan kita karena nilai hasil tes akan tercantum pada website. Sedangkan untuk Tes TOEFL, skor minimal yang harus dicapai peserta untuk bisa dinyatakan lulus adalah 475.
Jika kita dinyatakan lulus pada Tahap Dua, maka kita akan menghadapi ujian seleksi Tahap Tiga, yaitu Tes Tulis dan Tes Wawancara.
Pada Tes Tulis, soal ujian terdiri dari 100 butir soal pilihan ganda, dengan durasi 120 menit. Berdasarkan tingkat kesulitan, soal Tes Tulis berada pada tingkat yang cukup sulit dan rumit, berupa suatu kasus dengan penambahan beberapa komplikasi penyakit tertentu, dan bukan merupakan soal - soal yang bersifat basic seperti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Seakan - akan kemampuan dan sudut pandang kita sebagai seorang dokter diuji secara menyeluruh pada suatu kasus.
Pada Tes Wawancara, rata - rata durasi tiap peserta 15 - 20 menit. Tim Penguji pada Tes Wawancara terdiri dari semua Supervisor Program Studi Interna FKUB, ditambah dengan satu moderator. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan dua bahasa, bahasa Inggris pada sesi awal, dan bahasa Indonesia pada sesi setelahnya.
Pertanyaan yang diajukan masih tergolong kategori pertanyaan dasar, misalnya perkenalan diri, asal universitas kita, apa kelebihan kita, apa yang membuat PPDS Interna FKUB bisa menerima kita, dan dimana kita akan kembali bekerja jika sudah lulus studi PPDS.
Selain pertanyaan - pertanyaan mendasar tentang diri kita seperti yang disebutkan di atas, pada Tes Wawancara juga diajukan pertanyaan yang bersifat ilmiah atau akademik. Namun jumlah pertanyaan - pertanyaan ilmiah atau akademik tersebut tidak sebanyak pertanyaan tentang kepribadian kita.
Adapun beberapa persiapan dan tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi ujian seleksi masuk PPDS Interna FKUB, antara lain:
Persiapan dalam menghadapi Tes TPA dan TOEFL.
Persiapan yang bisa kita lakukan untuk menghadapi Tes TPA dan TOEFL adalah dengan belajar mengerjakan soal - soal latihan tentang TPA dan TOEFL. Soal - soal latihan tersebut bisa kita dapatkan dari Buku - Buku TPA dan TOEFL yang bisa kita beli di toko - toko buku atau marketplace. Sebisa mungkin kita mengerjakan masing - masing 20 butir soal TPA dan TOEFL per hari, paling tidak dua bulan sebelum kita mendaftarkan diri untuk ikut seleksi masuk PPDS. Hal ini akan sangat membantu, karena ada kemungkinan soal ujian seleksi PPDS mengambil soal - soal latihan yang ada pada buku - buku tersebut.
Tips menghadapi Tes Psikologi
Dalam menghadapi Tes Psikologi, kita tidak memerlukan persiapan khusus. Kita sebaiknya menjawab pertanyaan yang diajukan dalam soal dengan jujur dan tidak dibuat - buat. Jika kita tidak memiliki kelainan kepribadian yang menyimpang, kita bisa melaksanakan Tes Psikologi ini dengan baik.
Tips menghadapi Tes Tulis
Untuk menghadapi Tes Tulis ini, tentu yang harus kita lakukan adalah belajar dengan giat untuk memperdalam materi ilmu penyakit dalam, paling tidak empat bulan sebelum mendaftarkan diri. Kita juga bisa mencari informasi tentang kisi - kisi soal ujian tahun sebelumnya dari kakak kelas di Prodi Interna FKUB. Kita juga bisa mencari contoh soal - soal ujian melalui internet, untuk kemudian kita pelajari dan kerjakan menggunakan buku ajar. Referensi buku untuk dipelajari antara lain Buku Panduan Praktik Klinis Berwarna Kuning,
Tips menghadapi Tes Wawancara
Ada baiknya, beberapa waktu sebelum menghadapi Tes Wawancara ini, kita luangkan waktu untuk berlatih terlebih dulu dengan teman - tema kita, agar rasa gugup saat tes wawancara bisa kita kurangi.Kemudian,
saat wawancara, sebisa mungkin kita tunjukkan kelebihan kita dalam hal tertentu, yang bermanfaat bagi studi PPDS kita. Misalnya memiliki pengalaman berorganisasi, memiliki karya ilmiah, atau pernah terlibat dalam proses pembuatan karya ilmiah.
Salah satu pertanyaan yang diajukan Tim Penguji adalah dimana tempat kita kembali bekerja setelah lulus studi PPDS. Nilai pada poin pertanyaan ini cukup tinggi, karena pihak universitas membutuhkan kepastian adanya tempat kita bekerja setelah lulus studi, terlebih lagi jika Surat Keterangan Kembali Bekerja berada di daerah luar pulau Jawa, nilai tambahan yang akan kita dapatkan bisa lebih tinggi lagi. Sebaiknya kita memiliki rekomendasi tempat untuk kembali bekerja ini, baik dari rumah sakit, atau dari direktur rumah sakit.
Satu hal lagi yang tidak kalah penting, yaitu jaga sikap kita saat wawancara. Sikap saat wawancara sangat berpengaruh pada penilaian dari Tim Penguji. Kita harus menjaga sikap dengan bersikap sopan dan tidak berlebihan dalam menjawab saat wawancara berlangsung.
Tips lain untuk menambah poin penilaian.
Hal yang bisa kita lakukan untuk menambah poin penilaian adalah dengan melampirkan karya ilmiah, seperti jurnal ilmiah, poster, atau paper, baik berskala lokal, nasional, atau bahkan internasional.
5 June 2025
2 June 2025