2 June 2025 • Interna Universitas Andalas
Saat seseorang sudah berstatus sebagai dokter, paling tidak ada dua pilihan karir yang bisa ditempuh, yaitu berkarir di bidang kedokteran dengan menjadi dokter spesialis atau di luar bidang kedokteran, misalnya menjadi direktur atau menempati jabatan struktural.
Jika pilihan kita jatuh pada pilihan pertama, yaitu menjadi dokter spesialis, ada langkah - langkah yang harus kita lalui. Langkah yang pertama adalah menentukan bidang yang akan kita pelajari saat PPDS. Ada berbagai bidang yang bisa dipelajari pada PPDS, salah satunya adalah bidang penyakit dalam atau interna.
Jika memilih bidang interna untuk dipelajari, langkah selanjutnya adalah kita menentukan center yang akan kita tuju. Salah satu center yang bisa kita pertimbangkan adalah center PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang (PPDS Interna FK UnAnd).
Sebagai informasi, besaran biaya studi pada tahun 2021 adalah, dana SPI sebesar Rp 15 juta, dan SPP Rp 10 juta per semester.
Setelah kita sudah menentukan PPDS Interna UnAnd sebagai tujuan kita, selanjutnya kita perlu mencari informasi terkait waktu pendaftaran dan berkas - berkas yang harus dilengkapi saat pendaftaran.
Kita bisa mendapatkan informasi terkait hal tersebut dengan mengunjungi website Universitas Andalas Padang. Sebisa mungkin kita lengkapi berkas - berkas yang disyaratkan dengan baik karena merupakan “pintu masuk” pertama dalam mengikuti seleksi ujian masuk PPDS Interna FK UnAnd.
Setelah Kelengkapan Berkas, tahap selanjutnya adalah Tes Psikologi dan Tes Kesehatan.
Setelah itu, ujian selanjutnya adalah Tes Tulis dan Tes Wawancara yang dilaksanakan di Program Studi.
Tes Tulis terdiri dari 100 butir soal pilihan ganda dalam bahasa Indonesia, dengan tingkat kesulitan menengah (di atas tingkat kesulitan soal Ujian Kompetensi Dokter Indonesia atau UKDI).
Di dalam soal ujian ini sudah terkandung soal - soal tingkat ujian Board. Kisaran persentase pembagian soal berdasarkan tingkat kesulitannya, sekitar 50 % soal rata - rata peserta ujian bisa menjawab, tingkat sedang 30%, dan 20% soal dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Sedangkan kisaran persentase berdasarkan jenis soal, 60% soal membahas kasus dan 40% tentang teori.
Kemudian pada Tes Wawancara Program Studi, yang menjadi pewawancara adalah semua konsulen yang bisa hadir, kurang lebih sebanyak 15 orang, terdiri dari doktor dan profesor. Kita akan duduk berhadapan dengan sekitar 15 konsulen tersebut saat menjawab pertanyaan.
Persiapan yang perlu dilakukan dalam menghadapi tes seleksi masuk PPDS antara lain:
1. Seleksi Kelengkapan Berkas
Berkas - berkas yang disyaratkan untuk dilengkapi harus kita persiapkan dengan baik, terutama berkas yang bersifat wajib untuk dilampirkan. Berkas - berkas tambahan yang bersifat tidak wajib atau pendukung (surat keterangan pengalaman kerja dan rekomendasi kembali) perlu kita sertakan karena memiliki nilai poin tertentu, meski tidak signifikan.
Yang perlu menjadi perhatian kita adalah, jangan sampai waktu kita tidak terkuras hanya untuk mempersiapkan kedua berkas pendukung tersebut, sampai kemudian kita tidak mempersiapkan tahapan - tahapan tes selanjutnya yang bersifat akademik dan memiliki porsi poin yang signifikan, misalnya Tes Tulis dan Tes Wawancara.
2. Tes Psikologi
Kita perlu mempersiapkan untuk menghadapi Tes Psikologi karena hasil tes akan disertakan dan ditanyakan saat Tes Wawancara. Jika kita mengerjakan tes psikologi dengan tidak serius atau asal - asalan, maka hal tersebut akan menjadi pertanyaan bagi tim penguji saat wawancara, dan bukan tidak mungkin akan berpengaruh pada nilai yang kita dapatkan.
Adapun tips dalam menghadapi seleksi masuk PPDS antara lain:
1. Bulatkan tekad dan niat.
Jika kita ingin mengikuti ujian seleksi masuk PPDS, kita harus memiliki tekad dan niat yang kuat. Persaingan yang akan kita hadapi tidak mudah, karena banyaknya peminat yang cenderung bertambah setiap tahunnya. Sebagai contoh, jumlah pendaftar ujian seleksi PPDS Interna FK UnAnd pada tahun 2022 dan tahun - tahun sebelumnya berkisar sejumlah 20 orang pendaftar. Tapi pada tahun 2023, jumlah pendaftar meningkat menjadi 35 orang.
Kemudian, dengan perkembangan teknologi saat ini, sangat memungkinan bagi calon pendaftar yang berasal dari daerah lain untuk mengikuti ujian seleksi PPDS karena pendaftaran bisa dilakukan via online (tanpa harus datang langsung ke kampus yang akan dituju). Hal - hal tersebut secara tidak langsung akan membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, kita harus menguatkan niat dan tekad untuk melalui tahapan - tahapan tes dalam ujian seleksi ujian masuk PPDS ini.
2. Cari informasi mendalam mengenai center yang menjadi tujuan kita.
Sebelum mengajukan pendaftaran, sebaiknya kita lebih dulu mencari informasi tentang karakter universitas atau center yang kita tuju. Misalnya jika kita ingin studi di PPDS Interna FK UnAnd, minimal kita harus paham mengenai hal - hal yang bersifat Islami, karena Universitas Andalas berada di Kota Padang, yang terkenal dengan nuansa Islam yang kental.
3. Lebih giat belajar dari buku textbook dan jurnal - jurnal ilmiah.
Belajar dengan giat merupakan suatu keharusan, terlebih sudah kita ketahui bahwa tingkat kesulitan soal ujian Tes Tulis berada pada tingkat menengah. Terlebih lagi, Tes Tulis tentu memiliki peran yang sangat penting pada kelulusan kita karena bersifat akademik dan memiliki pengaruh nilai yang signifikan, yaitu sekitar 50 % dari nilai total ujian.
Kemudian, saat mengetahui bahwa jenis soal Tes Tulis adalah Pilihan Ganda seperti yang dijelaskan di atas, mungkin banyak di antara kita yang terlena dan memiliki pemikiran bahwa kita tinggal memilih jawaban saja. Namun yang sering terjadi, pilihan jawaban dalam soal pilihan ganda tersebut sangat mirip, hanya detail kecil saja yang membedakan, dan bisa membuat kita kurang tepat dalam menjawab soal. Misalnya, pilihan jawaban yang tersedia adalah obat yang sama namun dengan dosis yang sedikit berbeda - beda, hanya selisih beberapa mili liter (ml) saja.
Adapun referensi buku untuk dipelajari antara lain: Buku Panduan Praktik Klinis Warna Kuning dan Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (3 jilid),
4. Percaya diri namun tetap rendah hati saat Tes Wawancara.
Sebelum dilaksanakan Tes Wawancara, sebenarnya Tim Penguji Tes Wawancara sudah memiliki daftar nama dari peserta tes yang akan lulus seleksi. Tes Wawancara merupakan suatu langkah untuk meyakinkan Tim Penguji apakah kandidat - kandidat yang tercantum tersebut sudah layak lulus atau belum. Jadi, hasil Tes Wawancara kita sangat berpengaruh pada kelulusan kita dalam seleksi.
Hal sederhana yang sebaiknya kita lakukan saat tes wawancara adalah, pertama kita ucapkan salam saat masuk ke ruangan, dan tidak duduk sebelum dipersilahkan, dan kita ucapkan terima kasih sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan dengan sebisa mungkin menyebut nama Tim Penguji yang mengajukan pertanyaan kepada kita.
Kita perkenalkan diri kita secara singkat setelah kita dipersilakan untuk memperkenalkan diri. Poin - poin yang kita sampaikan saat memperkenalkan diri antara lain: nama, asal universitas, status (sudah atau belum menikah), tempat tinggal, dan pekerjaan sebelumnya. Kita perlu siapkan perkenalan diri kita dalam bahasa Inggris karena ada kemungkinan untuk diminta melakukan perkenalan dalam bahasa Inggris.
Pertanyaan yang sering diajukan saat Tes Wawancara antara lain:
1. mengapa kita memilih bidang interna (kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan jawaban bahwa kita memiliki minat terhadap bidang penyakit dalam atau interna, dengan menunjukkan bukti - bukti yang miliki, misalnya sertifikat seminar, pelatihan, atau karya ilmiah, baru kemudian kita tambahkan dengan alasan lain tentang ketertarikan atau faktor yang membuat kita memilih bidang interna),
2. mengapa kita memilih Program Studi Interna Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan jawaban bahwa Universitas Andalas merupakan salah satu universitas yang menjadi tujuan utama untuk studi PPDS Interna di wilayah Sumatera, baru kemudian kita tambahkan dengan alasan - alasan lain),
3. apa hal positif dari diri kita (jawaban dari pertanyaan ini harus mencakup, paling tidak, pada tiga hal: peduli dengan lingkungan, bisa bekerja sama dengan orang lain, dan bersedia menerima pendapat orang lain) ,
4. apa pendapat orang lain tentang diri kita,
5. apa yang akan kita lakukan jika kita mengalami stress atau tertekan (jawaban dari pertanyaan ini harus sesuai dengan hobi kita),
6. apa prestasi kita (kita menyebutkan prestasi kita meskipun hanya berskala kecil di tempat kerja kita sebelumnya dan kita hindari menjawab kita tidak memiliki prestasi),
7. apa yang tidak bisa dilakukan orang lain tetapi kita bisa,
8. akan kemana kita setelah lulus PPDS,
9. apa visi misi kita dalam bidang interna,
10. siapa tokoh idola kita dalam bidang kesehatan,
11. dari mana asal dana pembiayaan studi dan kebutuhan sehari - hari kita, jika saat kita studi dan mendapat tugas untuk jaga di rumah sakit atau menangani pasien dan kemudian mendapat kabar anak kita sakit agak parah, apa yang akan kita lakukan (kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan jawaban kita akan meminta ijin dan bantuan dari senior dan teman), dan pertanyaan - pertanyaan lainnya.
Saat menjelaskan atau menjawab pertanyaan, sebaiknya kita jawab sesuai dengan yang ditanyakan oleh Tim Penguji, sebisa mungkin tidak sampai melebar ke luar konteks pertanyaan.
Sebagai informasi, saat wawancara, sebenarnya di meja Tim Penguji sudah tersedia berkas - berkas jurnal untuk diujikan. Hanya saja tergantung dari keinginan Tim Penguji, apakah akan memberi pertanyaan tentang jurnal - jurnal tersebut kepada kita atau tidak. Namun ada baiknya kita persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan tentang jurnal tersebut.
4. Dapatkan restu dan orang - orang terdekat.
Sebelum menempuh studi PPDS, sebaiknya kita sudah mendapatkan restu atau ijin dari orang - orang terdekat kita, terutama keluarga. Hal ini perlu kita dapatkan karena studi PPDS, selain memerlukan waktu yang relatif panjang, juga membutuhkan tenaga bahkan biaya yang tidak sedikit, yang pastinya akan berpengaruh pada kehidupan mereka.
5. Berdoa setiap saat.
Doa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebaiknya selalu kita panjatkan mulai dari awal kita mempersiapkan studi PPDS sampai saat kita sudah mengetahui hasil kelulusan. Saat kita telah memanjatkan doa serta segala daya dan upaya dalam mengikuti ujian masuk PPDS ini, Kita harus meyakini bahwa apapun hasil yang kita akan dapatkan merupakan ketetapan yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa untuk kita.
Sedikit informasi tambahan mengenai Beasiswa Kementerian Kesehatan (Beasiswa Kemenkes), peserta beasiswa tersebut meliputi ASN, Pasca Nusantarasehat, dan PTT Pusat.
Jadwal pendaftaran peserta Beasiswa Kemenkes beriringan dengan pendaftaran PPDS calon peserta yang bersangkutan. Yang perlu menjadi perhatian adalah, saat mendaftar Beasiswa Kemenkes, kita diperintahkan untuk mengisi kolom universitas tempat kita akan mendaftar, dan hanya ada 14 universitas yang berada di bawah naungan Beasiswa Kemenkes.
Sedangkan untuk ASN dari daerah yang ingin mendaftar Beasiswa Kemenkes, jika di daerah tempat dia bekerja jumlah dokter spesialis sudah dianggap mencukupi, maka kemungkinan pendaftaran tersebut tidak berhasil.
Penerimaan program beasiswa tersebut disesuaikan dengan kuota kebutuhan dokter spesialis di tiap daerah. Pihak Kemenkes juga sudah memiliki data jumlah ketersediaan dokter pada tiap - tiap wilayah.
5 June 2025
3 June 2025