Rahasia Sukses Masuk PPDS Ortopedi Unair: Persiapan dari Berkas hingga Wawancara

21 January 2025 • Orthopedi Universitas Airlangga

Rahasia Sukses Masuk PPDS Ortopedi Unair: Persiapan dari Berkas hingga Wawancara

Sama dengan yang lainnya, di Universitas Airlangga (Unair) terkait informasi bisa dicek di website PPMB, disana akan tersedia semua mulai dari jadwal, syarat, lama pendidikan, dan biaya per-semester. jadwal penerimaan, kalau di Surabaya, setiap tahun berubah. Tahun kemarin, Orthopedi (Ortho) cuma dibuka 1 kali dan tahun ini (ketika tes) dibagi menjadi 2 semester, gasal dan genap. Satu semester biasanya dibagi menjadi 3 gelombang. Kalau kuota tahunan bisa dilihat di web, pas tahun ini ada 6 orang. Jumlah kuota penerimaan, biasanya tergantung dari jumlah lulusan. Jadi semakin banyak lulusan, bisa jadi banyak juga kuota penerimaan. Kemudian, mungkin ini berlaku juga hampir disemua center, selalu akan ada kuota untuk yang dari almamater. 

Terkait kelengkapan berkas, nanti bisa dicek detilnya di web. Cuma yang perlu diperhatikan diantaranya, untuk CV nanti akan ada formatnya, jika ada pengalaman magang atau menjadi asisten penelitian, bisa dicantumkan. Hal itu bisa menjadi pertimbangan untuk penguji, kira – kira seberapa minat kita sama ortho. Karena kalau di beberapa center, ortho termasuk stase saja di Bedah dan itu tidak lama, maksimal mungkin 1 – 2 minggu dan itu sangat kurang sekali untuk persiapan masuk. 

Berkas lainnya, harus ada ATLS, jadi semua prodi turunan bedah, akan diminta ATLS. Berhubung saat ini pandemi, center yang mengadakan ATLS masih terbatas, maka perlu disiapkan jauh jauh hari untuk syarat ini. Kemudian untuk berkas yang lainnya, surat rekomendasi. Surat rekomendasi yang dimaksud, adalah surat rekomendasi tempat kembali, karena hampir di semua center akan ada pertanyaan setelah lulus akan kemana? Yang jelas kalau di formulirnya unair, ada keterangan kalau temen - temen bekerja dan akan kembali bekerja. Nanti akan ada form untuk surat rekomendasi jadi temen temen harus mempersiapkan itu. Surat rekomendasi tetap akan jadi pertimbangan tapi semua hak preoregatif dari konsulen. Rekomendasi yang paling kuat, dari RS kembali, Tubel PNS, TNI, Polri, kemudian rekomendasi staff yang ada di center tersebut, terakhir rekom dari dr. Spesialis Ortho. Terakhir pembiayaan, di Unair nanti akan ada SP 3, semacam sumbangan awal dan ini lain dari biaya per-semester. 

Kemudian untuk yang pernah punya publikasi ilmiah, itu juga akan menambah nilai plus untuk kandidat. Termasuk sertifikat seminar atau workshop. Saran : banyak ikut acara seminar atau workshop yang diadakan oleh kolegium orthopedi. Karena kolegium orthopedi adalah salah satu cabang kolegium kedokteran yang paling sering mengadakan webinar, nah sering diikuti karena nanti sertifikatnya perlu sekali untuk menunjukkan ketertarikan kita ke ortho. 

 Selain berkas, ada syarat MMPI dari RSUD Soetomo. Pemeriksaan kejiwaan di RS Soetomo, yang pertama MMPI, menurut senior kita tidak akan bisa masuk kalau MMPI-nya jelek. Artinya kalau MMPI-nya jelek akan mengganggu proses penerimaan. Misal kita pemarah atau ambisius, itu tidak masalah yang penting kejiwaan kita normal. Kemudian misal hasil MMPI kita kurang valid, bisa diulang. Nanti bagian psikiatri akan menyampaikan kalau hasilnya kurang valid dan tidak bisa dinilai. Sehingga akan diulang. 

Tes selanjutnya, yaitu psikotest, psikotest ini seperti wartenberg, kemudian disuruh menggambar, seperti ada garis kemudian ditanya ini jadi apa, dsb. Ada tes menghitung juga, standar lah. Nanti semua hasil tes kejiwaan akan langsung disampaikan ke bagian. Jadi kita tidak mengetahui bagaimana kejiwaan kita. Jadi yang mengerti hasilnya hanya bagian dan nantinya hasil tersebut akan dijadikan referensi ketika wawancara. 

Masuk ke Tes Potensi Akademik (TPA) dan bahasa inggris, bahasa inggris ini termasuk salah syarat pendaftaran tapi nanti akan dites lagi. Bahasa inggris, kalau di Unair ada yang namanya LPT, untuk tesnya tidak ada listening, jadi cuma reading sama structure. Untuk LPT, standar. Tesnya bisa dimana saja, yang penting dari lembaga yang diakui oleh unair. Kemudian TPA, soal TPA ada 60 soal dengan waktu 60 menit. Soalnya kebanyakan lebih ke soal logika, seperti ada 1 meja dengan 6 kursi, ini duduk disini, yang satu duduk disini. Sebenarnya agak mepet misal 1 menit, 1 soal, apalagi misal kita dibawah tekanan, akan menjadi tantangan juga. Soal logika porsinya bisa hingga 50%, sedangkan untuk deret, sinonim, dll porsinya lebih sedikit. Jadi harus dimanfaatkan sebisa mungkin untuk soal yang dirasa lebih mudah. Berdasarkan pengalaman, banyak yang tidak lulus ditahap ini. Bisa dibilang tahap yang hampir mengguggurkan 50% dari peserta, karena TPA logika tidak semua orang bisa, dan memang perlu persiapan yang matang. Jangan menggampangkan. 

Ujian tertulis, masing masing center berbeda, kalau di USU ada Osce. Kalau di unair, baru tahun ini cuma essay. Kalau sebelumnya ada MCQ 100 soal dan 5 soal essay. Kalau tahun ini, 10 soal essay tapi ada turunannya. Total kurang lebih 20 – 30 soal, menggunakan bahasa inggris dengan waktu 2 jam. Contohnya : apa yang disebut sebagai orthopaedic tissue engineering? Bagaimana patofisiologi spondolitis TB? Atau perbedaan antara atrofi nonunion dan hipertofi nonunion? ada gambarnya dan kita harus menjelaskan. Tapi kalau di center lain, seringnya MCQ dan essay, dan waktunya bisa 2 jam. Dan essaynya tidak terlalu susah, ada juga pertanyaan motivasi di pertanyaan essay, itu variasi dari masing masing center. Ada plus minusnya, kalau MCQ, hanya 1 jawaban yang benar, tapi setidaknya kita punya gambaran arah soalnya kemana. Sedanglan kalau essay, misal kita tidak mengerti, ya sudah, Tapi intinya, soalnya sebenarnya masih kompetensi dokter umum. Jadi misal waktu koas atau DM, udah minat ortho dan belajar agak dalam, harusnya sih bisa. Kalau soalnya dokter Igin, itu sebenernya bagus dan mendalam. Jadi misal teman teman bisa menjawab soalnya dokter Igin, harusnya temen – temen sudah lebih siap secara kognitif materi. 

Terkait dengan sumber referensi belajar, yang paling penting buku Apley, Salter dan Netter. Hal hal penting yang perlu dipelajari, patofisiologi osteomyelitis, metabolisme vit D dan metabolisme kalsium dalam tubuh. Ini kan hal hal dasar yang harus diketahui, dan kalau bisa harus hafal mati, karena itu basic science dari ortho. Buku Apley lebih update dan kalimatnya lebih gampang dibaca. Kalau Salter, keluaran terakhir tahun 2000an, bahasanya lebih susah. Kalau butuh cepet dan butuh instan, bisa belajar buku Netter. Kalau pengen lebih dalam bisa Apley. Tapi kalau ingin belajar basic yang benar benar basic bisa Salter. Sedangkan untuk referensi jurnal utama orthopedi yaitu JAAOS dan JBJS

Selanjutnya masuk ke tes kesehatan, tes kesehatan disini standar, sebagaimana tes kesehatan pada umumnya. Tes kesehatan bisa dilakukan di tempat asal, yang penting RS Pemerintah. 

Info penting : Semua kandidat yang daftar orthopedi, harus daftar dulu di kolegium, untuk lebih updatenya bisa difollow ig nya PABOI. Kalau di Unair daftar ke kolegium setelah tahap 1. Kalau di center lain beda lagi, di center lain, daftar dari PABOI jadi syarat berkas diawal. Jadi sayang, karena misal sudah dipakai sekali, maka kesempatan daftar tinggal satu kali lagi. Karena kalau di ortho, cuma bisa daftar 2x di seluruh center di Indonesia. jadi dipertimbangkan betul, misal belum siap jangan dipaksa, maks usia di ortho di Unair 35 tahun. Banyak senior yang masuk di ortho diatas 30. 

Nanti setelah daftar di PABOI, ada bimbingan. Kalau di Unair, biasanya residen yang MKDU atau R0 membimbing adik kelas yang rencana mau masuk. Nanti ada pelatihan wawancara, pelatihan soal - soal dsb, jadi bisa saling kenal dan sebelum masuk sudah difilter. Setelah pengumuman tahap 1 ke tahap 2, waktunya sekitar 2 minggu. Perlu Diingat : yang perlu dipersiapkan, tahap 2 ini adalah tes wawancara. Proporsi penilaian, 70% penilaian dari wawancara dan 30% nya dari tes tulis (kurang lebih seperti itu). Kenapa, ilmu itu bisa diajari kalau attitude itu tidak, ini yang dijadikan prinsip di ortho. Jadi sekali kita dicap jelek dalam artian tabiatmu kurang baik, kamu tidak akan diterima. Walaupun nilai tes tulis 100, tapi misal tidak punya attitude yang baik kepada senior, maka tidak akan dipertimbangkan untuk masuk. 

Masuk ke ujian wawancara, persiapan sebelum tes harus pcr dulu (standar), nanti ketika sudah ditahap ini akan disampaikan syarat syaratnya. Tips dan persiapan sebelum ujian wawancara, mantabkan diri terkait kesiapan harus latihan wawancaranya, baik sendiri, dengan teman atau keluarga, biar terbiasa atau tidak kaku. Karena wawancara ini kan tidak semua orang terbiasa. Minta izin sama keluarga juga. Karena itu akan menggunakan kesempatan pertama. Intinya persiapkan dengan baik disetiap tahapnya yang jelas kita 

Ketika masuk wawancara, perlu diketahui wawancara di ortho nanti kandidat akan dilihat oleh staf yang paling senior hingga paling muda, jadi dari prof hingga yang baru jadi staf, semua akan lihat kita. walaupun nanti yang tanya tanya, yang senior. Jadi ketika wawancara nanti kita datang menggunakan hitam putih berdasi hitam, dan datang ke SMF ortho di RS Soetomo, disana nanti ada KPS sama SPS, yang lain menggunakan zoom (karena masih PPKM). Nanti akan diperhatikan gesture kita, nanti akan ada kamera dari depan dan samping, jadi semua gesture kita akan dinilai. Jadi tunjukkan gesture paling baik, dalam artiannya bagaimana sopannya, jangan memotong pembicaraan, kalau nanti offline, misal yang tanya dokter A, maka pandangannya ke dr. A. misal nanti yang motong dr. B, yaa pandangannya ke dr. B. Nanti ketika ditanya menggunakan bahasa inggris, maka harus dijawab dengan bahasa inggris. 

Pertanyaan ketika wawancara, pertama akan ditanya tentang motivasi. Jadi motivasinya apa? Tipsnya : harus personal kemudian kuat. Saran dari senior, selain sampaikan kalau Unair adalah center yang paling tua di indonesia. tapi tetep disertakan motivasi lain, karena alasan itu biasanya sudah sering disampaikan. Cari yang membuat kita berbeda. (pengalaman : jawaban ketika ditanya motivasi, saya sangat tertarik pada implant science, implant material science, saya sangat tertarik untuk membuat workshop atau pabrik untuk implant di Indonesia, jadi konteksnya motivasinya beda dengan yang lain). Kedua bukan yang biasa-biasa saja. 

Harusnya pertama kali daftar ortho dimulai dengan motivasi dulu, mau ngapain di ortho? Kenapa milih ortho? dan ini yang harusnya menjadi motivasi internal untuk temen-temen. Karena ppds bukan proses yang singkat dan tidak mudah. Berhubung disini konteksnya ppds ortho, jadi motivasi yang disiapkan yaa yang seputar ortho, yang lebih dekat dengan teman-teman. Seperti, mungkin ada pengalaman yang membuat terkesan untuk memilih ortho, atau mungkin dulu pernah kecelakaan dan ditolong oleh dokter ortho atau pernah CTEV. 

Kalau ada temen atau senior yang ada di center yang kita tuju, itu lebih baik. Karena kan setiap center punya budaya masing masing. Selain itu, yang perlu disiapkan juga kalau di ortho Surabaya yaitu sejarah ortho di indo dan di Surabaya itu siapa, siapa founding father ortho di Surabaya, belajarnya dimana, tahun berapa (kadang kadang ditanyakan). Saran : yaa dipelajari sejarah prodi di center yang kita tuju. Struktur organisasinya ortho surabaya atau center lain, siapa kps atau sektertaris departemennya dll, itu semua harus tahu. Ini menunjukkan kalau kita bener bener minat. Serta akan ditanyakan juga ketika wawancara, kenapa ambil di Surabaya?

Lalu pertanyaan setelah lulus akan kembali kemana? Hal ini berhubungan dengan surat rekomendasi juga. Tipsnya : jangan menjawab akan kembali ke kota besar (misal : Surabaya). Karena di kota - kota besar khususnya yang ada center pendidikan pasti sudah banyak spesialiasi - spesialisasi tertentu. Jadi kalau bisa cari rumah sakit tempat kembali tidak di center pendidikan, kecuali memang berniat menjadi staff. Selain dari rumah sakit tempat kembali, juga ada rekomendasi (kalau bisa) dari staff. Kalau bisa dari staf yang sama – sama ortho. Ada kasus, daftar ortho tapi rekomendasi dari dokter spesialis Bedah, hal ini bukan jelek, tapi maksud dari rekomendasi kan untuk tracing. Misal dapat rekomendasi dari dr. A, nah nanti dr. A itu bagaimana? Misal dr. A itu baik, kemungkinan yang direkomendasikan juga baik. Tapi konteksnya, walaupun sama sama turunan bedah, belum tentu ortho kenal sama dokter bedahnya. Apalagi tidak di satu tempat yang sama. Jadi mungkin bisa cari yang sama-sama orthonya. 

Journal reading, ini masuk dalam salah satu variabel wawancara, ketika nanti wawancara kita harus bawa 2 jurnal sebagai syarat utama dan harus tahu betul isi jurnalnya, dengan tahun terbit 2 tahun terakhir. Karena akan ditanya, judulnya apa? Model penelitiannya apa? Di jurnalnya ada blindingnya nggak?

Pengalaman : Ketika ujian kemarin dapat jurnal dari JBJS, tentang penggunaan bone graft pada tibial plateau fracture untuk mengisi bone defect nya. jadi misal temen temen belajar tibial plateau, tibial plateau misal fracture, kita menggunkana klasifikasi Schatzker. klasifikasi Schatzker, ada 1 sampai 6, disitu ada yang namanya medial depression, kalau gk salah Schatzker tipe  2 dan 3, yang ada depressionnya. Depression itu, nanti kira kira kita mau ngisi apa? Dari jurnal itu dibahas, ada sebuah penelitian yang menggunakan iliac bone graft, jadi bone graft yang diambil dari crista iliaca atau pakai bone graft sintetetik. Nah penelitiannya pake bone graft sintetik, jadi dibandingkan gimana hasilnya, dari situ dilihat apa efeknya apa ada perbandingan yang signifikan apa tidak. Kemudian ditanya, ada blindingnya nggak? Dll. Jadi selain jurnalnya yang dipalajari, istilah istilah penelitian juga dipelajari. 

Selain dari jurnal, ada juga kasus kasus epic yang harus diperhatikan, misal kita jadi dr. Ortho, kemudian ada pasien habis dari SpB fraktur, kemudian datang ke kita pasiennya osteomyelitis, kita mau ngapain? Ini penting untuk diketahui sama teman teman, yang jelas ada yang namanya KODE POI (ada di webnya PABOI) mirip dengan kodeki. Hal hal ini perlu dilihat dan perlu diperhatikan. 

Kemudian terakhir ada kasus juga, kemarin dapat kasus kompartemen syndrome, kamu sebagai dokter umum ngapain? Kamu sebagai dr. Ortho ngapain? Apa yang harus diperhatikan dalam kasus kompartemen sindrom? Apa yang harus disampaikan ke pasien dalam konteks kompartemen sindrom? Jadi itu yang harus kita perhattikan sebagaimana kita ketahui, kompartemen sindrom itu gejalanya apa, treatmentnya apa, rencana mau diapain, apa yang harus disampaikan ke keluarga. 

 

 

 

Daftar Sekarang!

Bergabung dengan DokterCares Untuk persiapan PPDS