PPDS Obgyn Universitas Sebelas Maret Surakarta

25 June 2025 • Obgyn Universitas Negeri Sebelas Maret

PPDS Obgyn Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jika kita adalah seorang dokter yang ingin melanjutkan studi PPDS dalam bidang obstetri dan ginekologi, maka salah satu center yang bisa kita pertimbangkan adalah center PPDS Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (PPDS Obgyn FK UNS). 

Sebagai informasi, mengenai biaya studi, kita akan mendapat pilihan berupa tiga golongan biaya: Golongan 1, Golongan 2, dan Golongan 3. Untuk besaran tia golongan bisa dilihat pada halaman website Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS). Sedangkan jumlah peserta didik yang diterima tiap tahun, maksimal 8 orang. 

Pada seleksi ujian masuk PPDS Obgyn FK UNS, langkah awal  yang harus dilalui oleh peserta adalah Seleksi Berkas Administrasi. Syarat - syarat berkas administrasi yang wajib dilampirkan bisa dilihat pada halaman website Universitas Sebelas Maret Surakarta: obgyn.fk.uns.ac.id. Yang perlu kita perhatikan dalam Seleksi Berkas Administrasi adalah, kita perlu menyiapkan berkas - berkas yang disyaratkan tersebut jauh - jauh hari sebelum waktu pendaftaran seleksi, misalnya berkas - berkas yang perlu dilegalisir. Setelah itu, kita susun berkas sesuai dengan urutan yang tercantum pada halaman website pendaftaran.

Bagi peserta seleksi yang berjenis kelamin perempuan dan sudah menikah, terdapat syarat untuk membuat atau mengisi Surat Pernyataan dan Perjanjian Tidak Akan Hamil dalam Satu Tahun Masa Pendidikan. 

Selain berkas pendaftaran yang bersifat wajib, sebaiknya kita juga melampirkan berkas atau sertifikat tambahan, misalnya Surat Rekomendasi. Surat Rekomendasi ini bisa berasal dari direktur rumah sakit tempat kita bekerja, dokter spesialis, dan kepala daerah perlu kita sertakan. Selain itu, kIta sebaiknya juga menyertakan Surat Rekomendasi Tempat Kembali Bekerja, agar Tim Penguji memiliki keyakinan bahwa kita memiliki tempat untuk bekerja kembali setelah selesai studi PPDS.  

Selain Surat Rekomendasi, berkas tambahan lain yang bisa kita lampirkan, baik bersifat akademik maupun non akademik, yaitu publikasi jurnal dan karya ilmiah (baik lokal, nasional, maupun internasional), serta prestasi dalam bidang olahraga (bola basket, sepakbola, bola voli, dan lain - lain) dan seni (menyanyi, menari, melukis, dan lain - lain).    

Jika kita sudah berhasil melalui Seleksi Tahap Administrasi, tahap selanjutnya adalah Ujian Tahap Satu. Ujian Tahap Satu terdiri dari TOEFL dan Tes Potensi Akademik. 

Pada Tes TOEFL, skor minimal yang harus dicapai oleh peserta adalah 500. Dalam proses pengerjaan tes TOEFL ini, kita akan diberi pilihan, apakah akan melaksanakan tes saat seleksi ujian masuk PPDS, atau mengumpulkan sertifikat hasil tes TOEFL yang pernah kita ikuti. Jika kita memilih untuk mengumpulkan sertifikat, maka sertifikat tersebut harus dikeluarkan oleh lembaga yang termasuk dalam Institutional Testing Program ITP. 

Untuk TPA, skor minimal yang harus dicapai oleh peserta adalah 500. Dalam proses pengerjaan tes TPA, kita juga akan diberi pilihan, apakah akan melaksanakan tes saat seleksi ujian masuk PPDS, atau mengumpulkan sertifikat hasil tes TPA yang pernah kita ikuti. Jika kita memilih untuk mengumpulkan sertifikat, maka sertifikat tersebut harus dikeluarkan oleh Bappenas. 

Jika sudah lulus Ujian Tahap Satu, selanjutnya adalah Ujian Tahap Dua. Ujian Tahap Dua terdiri dari Ujian Kesehatan (Medical Check Up), Ujian Wawancara, dan Tes Tulis. 

Ujian Wawancara dibagi menjadi tiga, yaitu Ujian Wawancara dengan Pihak Rektorat, dengan Direksi Rumah Sakit, dan Bagian Program Studi. Hal - hal dan pertanyaan dalam ketiga Ujian Wawancara tersebut cenderung sama, yaitu perkenalan diri (nama, asal, riwayat akademik, dan seterusnya), apa yang menjadi alasan kita memilih bidang obgyn, mengapa kita memilih center PPDS Obgyn FK UNS, pertanyaan tentang pembiayaan studi PPDS kita, persetujuan dari keluarga tentang studi PPDS kita, pertanyaan tentang tempat kembali setelah studi PPDS, dan pertanyaan - pertanyaan lainnya. Ujian Wawancara dilaksanakan menggunakan bahasa Indonesia, dan saat dengan Bagian Program Studi, ada sedikit bagian yang menggunakan bahasa Inggris, yaitu saat menjelaskan jurnal secara cepat. 

Sebagai informasi, teknis Tes Baca Jurnal dengan Cepat adalah, kita diminta untuk membaca bagian abstraksi (dalam bahasa Inggris) pada sebuah jurnal dalam waktu 2 - 3 menit, dan kita jelaskan isi jurnal tersebut menggunakan bahasa Inggris. 

Mengenai saran jawaban saat Ujian Wawancara, jika kita mendapat pertanyaan tentang apa alasan kita memilih bidang obgyn, kita bisa menjawab untuk menekan angka kematian ibu dan anak dalam proses melahirkan, dan jumlah dokter spesialis obgyn di daerah tertentu masih kurang memadai. 

Kemudian saat Ujian Wawancara dengan Direksi Rumah Sakit, akan ada pertanyaan tentang wawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, yang mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  

Dalam menghadapi Ujian Wawancara, persiapan yang bisa kita lakukan adalah bertanya kepada para senior tentang Ujian Wawancara tersebut, misalnya pertanyaan apa yang sering ditanyakan dalam wawancara. Kemudian, kita belajar berbicara dengan diri sendiri & menjawab pertanyaan - pertanyaan yang sering ditanyakan. Kita buat daftar pertanyaan - pertanyaan tersebut dan kita siapkan jawabannya. 

Perlu diperhatikan, yang salah satu hal terpenting dalam Ujian Wawancara adalah attitude atau sikap kita. Kita akan dinilai dari cara kita berpakaian, cara kita jalan, apakah kita meminta izin untuk duduk atau tidak, apakah kita meminta izin untuk menjawab pertanyaan atau tidak, dan hal - hal sejenis lainnya. Kita sebaiknya juga menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, tidak bertele - tele atau melebar kemana - mana. 

Untuk Tes Tulis, soal yang diujikan sebanyak 100 soal dalam bahasa Inggris. Jenis soal Ujian Tulis bervariasi antara soal pendek dan panjang. Tingkat kesulitan soal, hampir sama dengan soal Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) namun lebih mendalam. Referensi buku untuk dipelajari antara lain Buku William: Obstetri, Lange: Q & A Obstetric And Gynecology, dan Blueprints Obstetric & Gynecology.

Selain materi mengenai obstetri dan ginekologi, dalam Tes Tulis juga ada materi pertanyaan tentang Wawasan Kebangsaan, seperti halnya saat Ujian Wawancara.

Dalam menghadapi Tes Tulis, tentunya persiapan yang harus kita lakukan adalah belajar. Setiap orang memiliki kebiasaan dan cara belajar yang berbeda - beda. Salah satu cara belajar yang bisa kita terapkan adalah kita sering - sering mengerjakan soal - soal latihan. 

Jika saat mengerjakan soal - soal latihan tersebut kita menemui kesulitan, kita cari jawaban dengan cara membaca buku ajar atau buku yang direkomendasikan untuk dipelajari di atas. Cara belajar ini lebih efektif untuk dilakukan, karena kita harus membagi waktu belajar dengan bekerja dan aktivitas sehari - hari lainnya.  

Kisaran total waktu yang dibutuhkan untuk melalui rangkaian ujian seleksi adalah satu bulan. Jadi, sebaiknya kita bisa melakukan persiapan tertentu agar kita bisa melaksanakan rangkaian ujian dengan baik, misalnya, jika sedang bekerja, kita harus menyiapkan waktu untuk cuti, persiapan terkait akomodasi saat tinggal di Surakarta selama ujian, dan persiapan lainnya.