PPDS Obgyn Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

14 June 2025 • Obgyn Universitas Gajah Mada

PPDS Obgyn Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Salah satu keinginan seorang dokter adalah melanjutkan studi untuk menjadi dokter spesialis pada bidang tertentu. Salah satu bidang yang paling dibutuhkan masyarakat adalah bidang obstetri dan ginekologi, atau biasa dikenal dengan obgyn. 

Bidang obgyn merupakan cabang dalam ilmu kedokteran yang fokus pada kesehatan reproduksi wanita, meliputi kesehatan wanita selama masa kehamilan, persalinan, serta perawatan dan pengobatan penyakit yang terkait dengan kesehatan organ reproduksi wanita, seperti menstruasi, menopause, dan infertilitas. 

Jika seorang dokter ingin menempuh studi di PPDS Obgyn, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Pertama yaitu niat. Kita perlu mengetahui apakah PPDS Obgyn merupakan hal yang memang sangat kita inginkan dan ingin kita dalami pada studi PPDS, apakah kita suka akan hal - hal yang berhubungan dengan darah, ketuban, dan sesuatu yang bersifat darurat, atau apakah kita merupakan orang yang santai dan cenderung kurang berminat pada hal - hal tersebut, atau apakah kita memilih bidang obgyn karena gengsi atau karena permintaan orang tua. 

Hal - hal tersebut perlu kita tanyakan ke diri kita sendiri karena, sebagai seorang dokter, kita pasti tahu bahwa bidang obgyn merupakan salah satu bidang yang cukup menguras tenaga karena berkaitan erat dengan hal - hal yang bersifat emergency dan ketidakpastian.

Kemudian, selain pertanyaan - pertanyaan di atas, kita juga perlu memahami motivasi kita dalam memilih bidang obgyn pada studi PPDS. Kita memilih bidang obgyn apakah karena merasa prihatin saat mengetahui fakta bahwa pada daerah tertentu masih banyak ibu yang meninggal dunia saat melahirkan, pernah memiliki pengalaman saudara yang meninggal karena mengidap kanker serviks, dan hal - hal lain yang menumbuhkan motivasi kita.

Jika kita belum bisa menentukan pilihan, apakah akan memilih bidang obgyn atau bidang yang lain, ada baiknya, bagi yang beragama Islam, kita bisa melakukan shalat istikharah untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT.

Hal kedua yang harus disiapkan adalah segala hal yang berkaitan dengan mental, fisik, dan finansial. Dalam segi mental, jika kita memilih studi di bidang obgyn, kita harus menyiapkan diri kita untuk menghadapi kasus atau kejadian yang bersifat mendadak, darurat, dan tidak bisa ditunda. 

Jika saat masih menjadi dokter umum kita memiliki waktu tidur yang relatif cukup dan teratur, maka hal itu tidak akan kita dapatkan saat kita studi di bidang obgyn. Bisa jadi kita akan sering tidur hanya satu jam dan kemudian harus bangun kembali karena ada kasus darurat yang harus ditangani. 

Ditambah lagi kita harus mengerjakan tugas - tugas studi, jaga di IGD, praktik kedokteran, dan hal - hal lain yang cukup menguras tenaga dan pikiran kita, yang juga akan berpengaruh pada kondisi fisik dan mental kita.  

Selanjutnya, dalam hal yang harus kita siapkan adalah yang berkaitan dengan finansial. Sudah pasti, kita membutuhkan dana yang akan kita gunakan untuk membiayai studi PPDS dan kebutuhan sehari - hari. 

Kita harus pikirkan dan siapkan dari mana dana tersebut berasal, apakah dari bantuan orang tua, tabungan pribadi, atau sebagian dibiayai oleh pemerintah karena kita berstatus sebagai ASN atau dari instansi negara lainnya.

Salah satu universitas atau center obgyn yang bisa dipertimbangkan untuk dituju adalah PPDS Obgyn Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (PPDS Obgyn FK UGM). Sebagai informasi, jumlah peserta didik yang diterima pada PPDS Obgyn FK UGM per semester tergantung dari jumlah peserta didik yang lulus pada tahun yang sama. 

Misalnya jika pada satu tahun peserta didik yang lulus sebanyak 5 orang, maka kuota penerimaan pada tahun tersebut sekitar 5 - 6 orang. Kemudian terkait biaya, Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) per semester sebesar kurang lebih Rp 10 juta. 

Pada ujian seleksi masuk PPDS Obgyn FK UGM, terdapat beberapa tahapan tes yang harus dilalui oleh peserta. Tahap pertama adalah Tahap Seleksi Administrasi. Pada tahap ini, peserta harus membuat dan melampirkan berkas - berkas yang menjadi persyaratan pendaftaran seleksi. Berkas - berkas tersebut antara lain:

  1. Fotokopi Ijazah yang sudah dilegalisir (S1 dan Profesi, KTP)
  2. Fotokopi Transkrip Nilai S1 dan profesi yang sudah dilegalisir
  3. Sertifikat Akreditasi Universitas (BAN PT atau Lamtekes)
  4. Hasil TOEFL atau ACCEPT, dengan nilai diatas 430
  5. Hasil Tes Potensi Akademik atau PAPS, dengan nilai minimal 500
  6. Sertifikat Kompetensi Dokter (Serkom), Surat Rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia, dan Surat Tanda Registrasi Dokter Umum. 
  7. Surat Rekomendasi Perorangan dari 2 orang (misalnya dari Kepala Daerah setempat dan dokter spesialis). 
  8. Proyeksi keinginan (berkas diunduh dari website pendaftaran)
  9. Surat Pengalaman Bekerja selama minimal 1 tahun (di luar internship)
  10. Surat Beasiswa, Tugas Belajar (Tubel), atau Ijin dari Instansi (khusus bagi ASN, TNI, Polri, dan Instansi Pemerintah lainnya)
  11. Biodata atau Riwayat Hidup (diisi online di website pendaftaran)
  12. Sertifikat seminar, workshop, pelatihan, karya ilmiah (jurnal, penelitian, dan paper) dan lain lain. Sebagai informasi, pelatihan yang penting diikuti oleh dokter yang ingin mendalami bidang obgyn dan bisa menambah nilai pada seleksi PPDS Obgyn FK UGM adalah pelatihan Ultrasonografi (USG) dan pelatihan Antenatal Care (ANC).

Dalam melengkapi berkas - berkas administrasi tersebut diatas, sangat disarankan bagi peserta untuk melengkapinya dengan jujur tanpa melakukan kecurangan atau pemalsuan dokumen. Jika ada pendaftar yang terbukti melakukan kecurangan, maka akan langsung dikenakan sanksi berupa diskualifikasi tanpa toleransi. 

Begitu juga, jika misalnya, ada pendaftar yang melakukan kecurangan namun berhasil diterima menjadi peserta didik PPDS, jika saat menjalani studi ternyata terbukti melakukan kecurangan saat pendaftaran, maka akan dikenakan sanksi berupa dropout atau pemberhentian studi kepada yang bersangkutan. 

Pengumuman peserta yang lulus Tahap Seleksi Administrasi akan memerlukan waktu sekitar satu bulan. Jumlah peserta yang lulus pada seleksi tahap ini adalah sekitar 30 - 40 peserta. 

Jika kita termasuk peserta yang lulus, kita akan menghadapi tes tahap selanjutnya yaitu Tes Journal Reading. Ada beberapa gambaran teknis yang akan kita jalani pada Tes Journal Reading, yaitu:

  1. Panitia seleksi akan membagi peserta menjadi beberapa kelompok untuk proses pemberian tema atau judul jurnal. Tema atau judul jurnal diberikan kepada peserta berdasarkan kelompok yang telah dibagi. Misalnya, jumlah peserta ada 40 orang, dibagi menjadi 4 kelompok, masing - masing kelompok sejumlah 10 orang. Kelompok 1 mendapat jurnal dengan judul A, Kelompok 2 mendapat jurnal dengan judul B, dan seterusnya. Setelah, sekitar 2 - 3 hari sebelum tanggal tes, kita diminta untuk membuat slide presentasi tentang judul jurnal yang kita dapatkan menggunakan bahasa Inggris.
  2. Pembuatan dan pemaparan slide jurnal menggunakan metode PICO, yaitu Pasien (Patient), Intervensi (Intervention), Perbandingan (Comparation), dan Hasil (Outcome).
  3. Cantumkan critical appraisal yang bisa didapatkan dari internet terkait judul jurnal yang akan kita presentasikan.

Setelah Tes Journal Reading, tes selanjutnya adalah Tes Wawancara. Gambaran pertanyaan yang sering diajukan saat Tes Wawancara adalah sebagai berikut:

  1. Kita diminta untuk memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris. Hal - hal yang kita sampaikan dalam perkenalan diri adalah identitas diri, status perkawinan, tempat tinggal, dan beberapa hal singkat tentang diri kita,
  2. Pertanyaan tentang apa yang menjadi motivasi kita memilih bidang obgyn,
  3. Pertanyaan tentang pengalaman klinis atau pengalaman kerja sebelumnya.
  4. Pertanyaan tentang tempat kerja kembali,
  5. Pertanyaan tentang hobi atau hal - hal yang kita sukai di luar bidang akademik,
  6. Pertanyaan tentang finansial atau sumber pembiayaan studi PPDS kita,
  7. Pertanyaan tentang apa yang ingin kita lakukan atau yang ingin kita capai dalam studi obgyn kita,
  8. Kita akan diminta untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kita siap menerima segala konsekuensi jika terbukti melakukan tindak asusila, surat pernyataan terkait tempat kerja kembali, surat pernyataan tidak sedang mendaftar di tempat lain, dan surat pernyataan kesanggupan menaati tata tertib yang berlaku di UGM.

Setelah Tes Wawancara, tes selanjutnya adalah Tes Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Tes ini meliputi ANC, Pemeriksaan Gyn (ISK, pap smear, dan lain - lain), jahit (simple, continuous, dan matras), dan konseling KB atau pasang IUD.

Setelah Tes OSCE, kita akan menghadapi Tes Tulis. Referensi buku untuk dipelajari dalam menghadapi Tes Tulis antara lain: Buku Lange: Q & A Obstetric and Gynecology, Buku William: Obstetric And Gynecology Guide, dan MRCOG Part 1. 

Kemudian tes yang terakhir adalah Tes Fisik dan Kejiwaan. Tes ini meliputi:

  1. Pemeriksaan Umum (tinggi badan, berat badan, dan EKG),
  2. Pemeriksaan mata,
  3. Pemeriksaan darah dan urin (sebaiknya puasa),
  4. Tes MMPS Jiwa Tertulis,
  5. Tes Wawancara dengan Psikiatri di fakultas (meliputi menyelesaikan masalah, keuangan, perundungan (bullying), keluarga, dan transportasi).

Dalam menghadapi tahap demi tahap tes seleksi masuk PPDS Obgyn FK UGM, kita bisa berpegang pada pesan Nabi Muhammad SAW: bekerja keraslah kamu seakan - akan kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kamu seakan - akan kamu akan mati esok. Artinya, dalam menjalani hidup, kita harus seimbang dalam hal dunia maupun akhirat. 

Upaya maksimal tentu harus kita lakukan untuk bisa lulus seleksi. Namun, kita juga perlu berdoa kepada Tuhan, karena segala keputusan berada di tangan - Nya.