Pengalaman Menghadapi Seleksi PPDS Kardiologi UGM: Tips dari Kandidat yang Berhasil

16 January 2025 • Kardiologi Universitas Gajah Mada

Pengalaman Menghadapi Seleksi PPDS Kardiologi UGM: Tips dari Kandidat yang Berhasil

Secara seleksi, timeline penerimaan ppds UGM, bisa dilihat di website www.ppds.fk.ac.id. Pendaftaran online, dibuka kurang lebih 3 minggu. Kemudian pengiriman berkas hardcopy, timelinenya sama dengan pendaftaran online. Lalu pengumuman lolos seleksi administrasi, dilanjut dengan tes online/daring atau tes offline, nanti tergantung kebijakan setiap periodenya dan bergantung dengan situasi dan kondisi waktu pelaksanaan. Kedepan, misal trend (covid-19) menurun, akan lebih banyak offline. Selanjutnya pengumuman hasil seleksi PPDS, dan perkenalan  atau orientasi masuknya. 

Secara garis besar, seleksinya ada 2 tahao, seleksi administrasi dan seleksi substansi. Tahap pertama, Seleksi adminstrasi, kurang lebih sama dengan universitas lainnya, diantaranya : 

  1. Ijazah;
  2. Transkip nilai;
    Nanti akan ada scoring sendiri terhadap IPK pendaftar
  3. Sertifikat akreditasi;
    Sertifikat akreditasi institusi baik fakultas atau universitas
  4. Sertifikat kemampuan bahasa inggris (AcEPT / TOEP);
    Di UGM hanya menerima 2 jenis kemampuan bahasa, yaitu AcEPT dan TOEP. AcEPT sendiri dari UGM sendiri, sedangkan TOEP dari PLTI. Jadi untuk toefl ITP, IBT, dan IELTS tidak diterima. Sertifikat ini juga akan di-scoring penilaiannya. 
  5. Sertifikat tes potensi (PAPs/TPDA);
    Sama halnya dengan tes kemampuan  bahasa inggris, UGM hanya menerima 2 jenis tes potensi, yaitu PAPs dan TPDA. PAPs dari UGM dan TPDA dari PLTI. Jadi sebaiknya pake yang dari UGM sendiri. Sedangkan untuk TPA Bapenas itu tidak bisa dipakai. Skor dari tes potensi juga akan di skoring sendiri. 
  6. Sertifikat kompetensi;
  7. Sertifikat rekomendasi organiasasi profesi;
    Exp : IDI setempat
  8. Surat tanda registrasi (STR);
  9. Surat rekomendasi tertulis (2 orang);
  10. Surat rekomendasi online perseorangan (2 orang);
    Surat rekomendasi tertulis maupun surat rekomendasi online, sangat penting untuk calon kandidat. Surat ini bisa berasal dari direktur RS, Kepala Dinas, Bupati atau ketua Perki dari masing masing daerah. Yang penting prinsip dari surat rekomendasi adalah orang yang memberi surat rekomendasi adalah orang yang memang mengenal dan mengerti kita serta mau atau berkenan misal dimintai pendapat. Karena biasanya dari universitas melakukan konfirmasi dengan cara tlp atau konfirmasi via email ke pemberi rekomendasi. 
  11. Curriculum vitae; 
    Untuk CV, nanti ada penilaian khusus, terutama untuk pengalaman, baik pengalaman kerja (PTT), pengalaman organisasi, pengabdian masyarakat, pengalaman publikasi ilmiah (tips: UGM suka dengan residen yang punya publikasi yang banyak), seminar dan workshop dll. Jadi show your best CV
  12. Proyeksi keinginan; 
    Isinya, gambaran selama PPDS mau seperti apa, kemudian bisa dikasih sedikit insight atau paparan mengenai setelah lulus mau kemana, mau ambil sub spesialis atau kerja dimana, atau mengembangkan atau bikin apa di tempat asal. Selain itu disampaikan juga minat tema penelitian, artinya nanti ketika di Jogja, berkenan ke penelitian apa
  13. Surat keterangan pengalaman klinik (min 1 tahun non iship)
    Disini disyaratkan ada pengalaman kerja, minimal 1 tahun diluar iship. Jadi kalau hanya iship saja belum dianggap, jadi harus tetap ada pengalaman kerja (klinis). Pengalaman kerja ini bersifat akumulasi, jadi misal pengalaman kerja 8 bulan di RS dan sisanya di klinik, itu boleh. Selanjutnya, dibuktikan dengan surat keterangan bekerja dari instansi yang menyatakan bahwa dokter tersebut dengan tanggal lahir, SIP atau NIP, benar benar bekerja di RS dari tgl sekian hingga sekian.
  14. Surat izin mengikuti seleksi penerimaan dari instansi
    Surat izin dari tempat kerja sebelumnya (misal masih terikat kontrak), jadi diharapkan menyertakan surat izin dari instansi. Hal ini menunjukkan bahwa kita diizinkan untuk belajar oleh instansi tempat kita bekerja, syukur syukur jika dituliskan juga bahwa ada jaminan kembali. Hal ini akan menjadi nilai tersendiri, karena UGM akan memprioritaskan kandidat  yang punya tempat untuk kembali. 
  15. Sertifikat ACLS. Untuk masuk PPDS Kardiologi, harus ada sertifikat ACLS. Selain sertifikat ACLS, boleh juga melampirkan sertifikat seminar atau workshop yang pernah diikuti. Tidak ada batas minimal berapa sertifikat yang akan dilampirkan. Kemudian, sertifikat ini akan menjadi penilaian seberapa minat kita dengan kardiologi
    Adapun yang tercetak tebal, adalah poin poin yang dianggap perlu diperhatikan sama teman teman yang mau daftar. 

Tahap kedua, seleksi substansi diantaranya : 

  1. Tes ujian tertulis materi kardiologi
    Tes ujian tertulis materi kardiologi, seperti bagaimana cara membaca EKG, bagaimana konsep patofisiologi, bagaimana penyakit penyakit katup, dsb.  Ujian teorinya sendiri total ada 100 soal dan 80% soal pake bahasa indonesia. Tidak ada osce. 
  2. Tes journal reading
    Kita diminta untuk menelaah jurnal, H-1 kita dikasih jurnal, kemudian diminta untuk bikin slide pembahasan berdasarkan jurnal yang diterima dan esok harinya diminta untuk presentasi dengan durasi waktu 7 menit. Jadi kita harus benar benar pahami jurnalnya. Jurnal yang diterima beda antara satu dengan yang lain, yang pasti jurnal tersebut jurnal terbaru, tentang penelitian cohort seputar mikro albuminuria terhadap oksidasi LDL (molekuler), ada juga tentang obat obatan terapi, diagnostic. Begitu juga desain penelitiannya, ada ynag cohort, randomized control trial, meta analisis.
  3. Assessment video profil
    Pada tahap ini, UGM meminta untuk mengirimkan video profile yang isinya memperkenalkan diri kita, pengalaman organisasi atau pernah ikut dan juara lomba misalnya, intinya bagaimana kita menjual diri kita supaya yang tim penyeleksi akan memilih kita. jadi silahkan tampilkan kelebihan karena ini juga merupakan sarana untuk memperkenalkan diri.
  4. Tes wawancara
    Tes wawancara, tidak akan menanyakan seputar kepribadian kita, karena itu sudah disampaikan ke video profil. Kemudian tes wawancaranya, nanti hanya sampai level department. Tes wawancara sendiri berdasarkan pengalaman, durasinya kurang lebih 10 menit, dan yang ditanyakan: 
    1. Setelah lulus, akan kembali kemana? 
    2. Siap tidak kiranya misal ditempatkan diluar jawa?
      Noted : siap atau tidak, jawab saja siap. Karena itu kebijakan dari perki pusat, tapi jika memang lagi terikat dengan instansi sebelumnya, bisa disampaikan juga. 
    3. Ditanya seputar CV, jadi ditanya seputar apa yang dicantumkan di CV, misal organisasi atau prestasi. Sebenarnya ketika ditanya seputar ini, adalah momen bagi para kandidat untuk menyampaikan keunggulannya. Tipsnya, ketika menjawab, dibawa santai tapi jangan terkesan sombong. 
    4. Kemudian rencana mau melakukan penelitian apa?
  5. Tes fisik
    Tes lab rutin, swab, dan EKG, dll.
  6. Tes mata (Stereoskopik)
  7. Tes MMPI
    Tes ini terkait dengan psikiatri, ini bisa dipelajari dan bisa dites juga, karena di beberapa RS juga sudah ada yang menyediakan yang ada fasilitas tsb.
  8. Tes Swab + Laboratorium Dasar

Tips seleksi administrasi : 

  • Transkip nilai cum laude, punya nilai lebih. Tapi untuk yang tidak cumlaude, jangan berkecil hati. Temen temen bisa menjual profil yang lain, misal pengalaman riset yang banyak atau pengalaman pengabdian masyarakatnya juga banyak. Jadi gk monoton sama ipk yang ditonjolkan
  • Untuk tes kemampuan bahasa inggris, tes AcEPT bisa dilakukan berulang kali, kemudian targetkan nilai AcEPT 350 – 400, ini sudah batas aman. Sedangkan nilai maksimalnya 426. 
  • Untuk tes potensi akademik, sama dengan tes kemampuan bahasa, bisa diulang ulang. Kemudian untuk nilai batas aman lebih dari 650 dan nilai maksimal 800. 
  • Surat rekomendasi, untuk surat rekomendasi selain sebagaimana yang disampaikan diatas, juga diperlukan surat rekomendasi dari dokter SpJP. Kembali lagi, ketika sudah mendapat surat rekomendasi, nanti di informasikan juga ke pemberi rekomendasi, agar sewaktu waktu dari universitas akan tlp, mohon bantuannya. Misal tidak ada SpJP di tempat asal, itu diperbolehkan misal minta surat rekomendasi dari SpPD (tetap harus izin) setempat. boleh juga minta surat rekomendasi dari SpJP daerah tetangga. Kemudian untuk teman teman yang kerja di puskesmas sebelumnya, surat rekomendasi bisa dari kepala dinas dan bupati, boleh juga surat rekomendasi dari kepala puskesmas dan dr. Spesialis yang bekerja di tempat tsb.

Tips seleksi substansi

  • Ujian tertulis terdiri dari 100 soal MCQs dan 3 essays. Soal MCQ paling utama seputar patofisiologi. Sedangkan untuk Essay, lebih ke baca EKG dan ACLS. Tips : belajar dari buku Lilly dan Klabunde, buku ini banyak membahas patofisiologi. Jadi kalau selesai dan paham betul konsep konsep dasar dari buku ini, maka MCQ akan bisa dilalui. Kemudian untuk essay, ikuti ACLS dan lebih sering latihan baca EKG, nanti itu essay-nya akan dikasih gambar EKG dan kondisi klinis, kemudian ada soalnya, seperti diagnosisnya apa, terapinya apa, dan langkah selanjutnya apa. Pengalaman dari ujian kemarin ada juga soal tentang ST elevasi di LM Disease, jadi sumbatan di left main arteri, nanti ada tipsnya juga cara mengenali EKGnya. 
  • Journal reading. Tips : membiasakan membaca jurnal, terutama yang terbaru tentang kardio, journal circulation, NEJM, Lancet, sekaligus latihan critical appraisal, cara menelaah jurnal, mulai dari PICO, Population, intervention, control dan outcome, menilai jurnal ini valid atau tidak dan latihan untuk membaca jurnal dengan cepat dengan menghiglight poin poin tertentu. 
  • Video profile terbaik, ini akan jadi sarana penyeleksi  untuk mengenal kandidat. Sejauh mana atau bagaimana sikap kita ketika divideo, bagaimana cara kandidat memaparkan diri masing masing dalam durasi yang singkat (maksimal 10 menit). Jadi dalam waktu singkat ini, kita diminta untuk memperkenalkan diri dari A-Z sekaligu keunggulan pribadi, yang pasti pesannya harus jelas. 
  • Wawancara. Tips : perhatikan pakaian, intonasi berbicara jadi jangan sampai terpancing dengan pertanyaan yang seakan akan meminta kita untuk show off. Karena ada beberapa konsulen yang tidak suka dengan orang yang show off. Lalu sampaikan apa yang ditanya saja, jadi jangan terlalu melebar mengingat durasi yang gk terlalu panjang. Pengalaman dari sebelumnya, ketika wawancara yang ditanya cuma ada 3 pertanyaan dasar dan itu berdasarkan CV yang diberikan. bisa juga dilihat di youtube chanelnya Samuel and claudya untuk menghadapi wawancara.
  • MMPI. Tips : bisa latihan dulu, karena ada beberapa RS yang menyediakan MMPI. 
  • Persiapkan life plan, kapan mau mendaftar atau sekolah, minta komitmen ke keluarga atau diri sendiri. Selama sekolah otomatis, tidak boleh bekerja yang artinya dana juga terbatas. Jadi ada baiknya mulai sekarang buat financial planning selama menjalani PPDS, baik itu sumber dana darimana, mau nabung seberapa banyak untuk kebutuhan hidup.

 

Berikut adalah poin-poin utama dalam artikel tentang seleksi PPDS Kardiologi Universitas Gadjah Mada (UGM):

1. Timeline Penerimaan PPDS UGM

  • Pendaftaran online dibuka sekitar 3 minggu.
  • Pengiriman berkas hardcopy mengikuti timeline yang sama dengan pendaftaran online.
  • Pengumuman lolos seleksi administrasi, dilanjutkan dengan tes online/daring atau offline.
  • Pengumuman hasil seleksi dan orientasi masuk.

2. Seleksi Administrasi

  • Ijazah
  • Transkrip nilai (terdapat penilaian IPK)
  • Sertifikat akreditasi institusi
  • Sertifikat kemampuan bahasa Inggris (AcEPT atau TOEP)
  • Sertifikat tes potensi (PAPs atau TPDA)
  • Sertifikat kompetensi
  • Sertifikat rekomendasi organisasi profesi (misalnya IDI setempat)
  • Surat Tanda Registrasi (STR)
  • Surat rekomendasi tertulis dan online (2 orang)
  • Curriculum Vitae (CV)
  • Proyeksi keinginan (rencana selama dan setelah PPDS)
  • Surat keterangan pengalaman klinik (minimal 1 tahun non-ISHIP)
  • Surat izin mengikuti seleksi dari instansi
  • Sertifikat ACLS

3. Seleksi Substansi

  • Tes ujian tertulis materi kardiologi
  • Tes journal reading (analisis dan presentasi jurnal)
  • Assessment video profil
  • Tes wawancara (berbasis CV dan rencana penelitian)
  • Tes fisik (swab, EKG, dll.)
  • Tes mata (stereoskopik)
  • Tes MMPI (psikiatri)
  • Tes laboratorium dasar

4. Tips Seleksi Administrasi

  • Menonjolkan pengalaman riset atau pengabdian masyarakat jika IPK tidak cum laude.
  • Meningkatkan nilai AcEPT dan TPDA untuk mencapai batas aman.
  • Mengutamakan surat rekomendasi dari dokter spesialis kardiologi (SpJP).

5. Tips Seleksi Substansi

  • Belajar patofisiologi dari buku Lilly dan Klabunde untuk ujian tertulis.
  • Membaca jurnal terbaru dan latihan critical appraisal untuk tes journal reading.
  • Mempersiapkan video profil yang efektif.
  • Menyiapkan jawaban yang jelas dan fokus untuk wawancara.
  • Berlatih untuk tes MMPI.
  • Merencanakan keuangan selama mengikuti PPDS.

Artikel ini memberikan gambaran menyeluruh dan tips praktis untuk calon peserta PPDS Kardiologi UGM agar dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam mengikuti seluruh tahap seleksi.

Daftar Sekarang!

Bergabung dengan DokterCares Untuk persiapan PPDS