15 January 2025 • PPDS Board Interna Universitas Sriwijaya
Menjadi seorang PPDS itu bisa menjadi sebuah mimpi atau kesempatan. Sebagai seorang dokter umum, PPDS ini merupakan sebuah impian bagi dokter umum DU khususnya Interna.Sebenarnya tujuan kita menjadi PPDS itu untuk mendapat dam melebihkan ilmu. Dimana dengan menjadi PPDS kita mendapat ilmu lebih, karena disana kita terus belajar dan seiring berjalannya waktu kita akan menjadi dokter spesialis.
Di Unversitas Sriwijaya (Unsri), untuk mendaftar PPDS ada syarat administrasi dan syarat akademik. Syarat administrasi terdidi dari kelengkapan berkas dan rekomendasi, sedangkan untuk syarat akademik ada ujian tulis, wawancara, tes kesehatan dan tes psikologi. Info seputar PPDS Unsri baik pengumuman, registrasi ulang dan pendaftara bisa dilihat di website Unsri.ac.id. Di Unsri biasanya dalam satu tahun dibuka 2x pendaftaran, yaitu pada semester ganjil (Februari) dan semester genap (Juli), jadi untuk teman – teman yang mau daftar bisa dipantau di kolom pengumuman website Unsri.
Persyaratan umum untuk teman - teman yang daftar di ppds Unsri, pertama mengajukan surat permohonan calon peserta didik yang ditujukan ke rektor dan juga tembusan, melampirkan pas foto 4x6, CV, KTP, ijazah S.Ked, dokter dan transkip akademik. Calon peserta maksimal 35 tahun dengan maksimal ikut 2x seleksi dengan prodi yang sama. Jadi teman teman harus benar benar belajar, berusaha dan berdoa, syukur - syukur bisa one shoot. Tapi misal gagal, nanti ada kesempatan kedua dan terakhir. Misal kesempatan kedua masih gagal maka tidak diperkenankan lagi untuk mendaftar di PPDS Interna Unsri.
Menyerahkan STR dari KKI yang masih berlaku, jika berkas STR tidak berlaku, artinya persyaratan umum sudah tidak lulus. Kemudian untuk IPK, IPK ini diakumulasi minimal 2,75, lalu diminta unt melampirkan fotocopy uji kompetensi. Pada saat teman teman uji kompetensi kan dapat nilai, berupa lembaran baik osce atau MKDU, CBT. Kemudian melampirkan print out bukti terdaftar di PDPT, ini bisa diambil di korlapdikti.go.id serta melampirkan suratrekomendasi dari IDI cab masing masing tempat bekerja.
Kemudian melampirkan hasil lulus uji kompetensi dan melampirkan surat izin untuk mengikuti pendidikan dari atasan langsung untuk PNS. Kemudian untuk swasta, tidak ada masalah. Cuma kalau PNS biasanya dimintakan persetujuan dari atasan sehingga tidak terjadi masalah atau bentrok dari PNS atau pendidikannya nanti. Melampirkan surat rekomendasi. Surat rekomendasi ini diharapkan diperoleh dari dokter spesialis penyakit dalam di tempat daerah kita masing - masing bekerja. Biasanya itu dokter yang sudah berpengalaman dan usianya lebih tua itu lebih dilihat. Selain dokter SpPD, surat rekom bisa dari Bupati, walikota, atau gubernur serta atasan tempat kita bekerja. Kemudian fotokopi BPJS.
Persyaratan khusus, melampirkan fotokopi sertifikat atau training yang pernah diikuti.Serta juga kita tes toefl, tes toeflnya lebih baik dilakukan di Unsri dengan minimal score 450, cuma disarankan agar nilai lebih dari 500, karena misal nilai lebih dari 500 itu salah satu poin penting juga untuk keterima. Karena memang konsulen juga melihat keahlian kita dalam berbahasa inggris yang dilihat dari toefl. Artinya ketika nilai toefl lebih tinggi itu semakin diprioritaskan untuk diterima.
Intinya harus lulus passing grade, karena passing grade toefl itu merupakan salah satu syarat administrasi, jadi harus lulus terlebih dahulu baru kita bisa melanjutkan tes - tes selanjutnya. Tes toefl bisa mengambil atau melihat di sulietUnsri.ac.id, jadi nanti biasanya sehari ada 4 kali pelaksaan tes, diharapkan kepada teman teman sekalian kalau memang mau mendaftr dan mendaftarnya disini dan biasanya sering penuh jadi harus cepat cepat. Setelah daftar, kita bayar administrasi dan baru dapat waktu dan tanggal (tidak bisa milih) tes toefl.
Selain itu nanti diminta juga melampirkan surat bebas penggunaan Napza, telah melakukan pemeriksaan HIV dan HbsAG dan surat keterangan telah mengikuti tes MMPI dan Psikotest di lembaga yang telah ditunjuk oleh Unsri. Di Unsri juga diwajibkan GELS (General emergency life support) wajib dilampirkan. PPDS Interna di Unsri mensyaratkan 2 tahun pengalaman kerja, 1 tahun iship dan 1 tahun dimana saja boleh, RS, Puskesmas atau klinik dan ini nanti akan ditanya saat wawancara.
Masuk ke ujian tulis, ujian tulis, di Unsri ada 200 soal dengan waktu 180 menit dan via online, pola soalnya vignette dan beragam. Jadi ada soal abcd, sehingga tidak bisa contekan.Kerjanya pakai computer jadi tidak bisa lihat kanan kiri, waktunya juga terbatas 180 menit dan diruangan itu ada kamera cctv. Sehingga sangat beresiko misal terlalu banyak gerak, artinya harus benar benar fokus. Karena 200 soal dengan waktu 180 menit dengan pola vignette itu sangat susah, dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab dan apa yang ingin ditanyakan dan jawabannya apa. soalnya, rata rata soal panjang, menggunakan bahasa indonesia, dan tipe soalnya lebih ke ujian UKMPPD. Buku yang direkomendasikan untuk dipelajari yaitu buku PAPDI dan buku Harrison.
Tes psikologi di Unsri, dilakukan MMPI dimana tes ini merupakan tes untuk menilai psikopatologi dari individu, nanti ada 400 soal dalam waktu 1 jam untuk menjawab soal MMPI ini. MMPI ini diharapkan kita dapat fokus dan menghindari jawaban - jawaban yang terindikasi sebagai psikopatologi. Seperti soal soal yang detektif, kekerasan, gejala-gejala seperti panik dan berkeringat itu harus dihindari jawaban tersebut. jadi 400 soal dalam waktu 1 jam itu sangat melelahkan dan menguras tenaga dan pikiran kita.
Tes wawancara dibagi menjadi 2, yaitu direksi Rumah Sakit Muhammad Husin (RSMH)karena center di Unsri adalah RSMH dan wawancara dari konsulen. Adapun materinya biasanya yang ditanyakan, untuk wawancara dengan direksi nanti dilakukan oleh Dirut rumah sakit (RS), Dirut Pelayanan Medik, Dirut Penunjang beserta pejabat pejabat RS seperti sekretaris dan bendahara. Wawancara direksini ini biasanya yang ditanyakan adalah visi, misi RSMH, arti logo RSMH, sejarah RSMH, tujuan dibuka RSMH, nama nama dirut. Terkait visi mis, arti logo atau semuanya seputar RSMH, bisa dibaca di website RSMH atau Unsri. Begitu juga dengan namanama pejabat, kalau kita mengerti nama - nama dari pejabat, tentu mereka akan lebih senang. Mungkin terlihat tidak penting tapi nanti akan ditanya oleh direksi. Sehingga jika tidak bisa menjawab nanti akan mengurangi poin kita untuk lulus. Nanti juga ditanya seputar kehidupan seperti asal, ada juga yang bertanya tentang cuci tangan.
Selain wawancara direksi, ada juga wawancara dengan konsulen. Kalau konsulen di Unsri, biasanya tanya seputar pelajaran dan itu terserah mereka mau tanya apa, misal jantung, EKG, Ekokardiografi atau misal kita dapat konsulen tentang geriatri nanti yang ditanya yaa seputar geriatric. Wawancara ini dilaksanakan oleh 3 konsulen dari beberapa bidang ahli, berdasarkan pengalaman kemarin dapat konsulen dari Geriatri, Nefrologi dan Gastro. Wawancara dengan konsulen geriatri nanti menggunakan bahasa inggris dan yang ditanya seputar kehidupan, seperti pekerjaan, setelah lulus nanti kemana, izin pekerjaannya bagaimana, kemudian seputar keluarga, biasanya ditanya gimana dari suami, istri, ortu apakah setuju? Karena kan apabila ada yang dari luar yang jaraknya jauh dari center kita, dan juga tempat tinggal kita ditanya. Dan diharapkan bisa bersama, misal suami istri, jangan ada yang jauh jauhan. Tapi di lapangan kan susah karena biasanya ada yang suaminya yang PNS, suami yang tidak bisa untuk resign, itu keputusan kita masing masing, karena kita menjalani pendidikan, kita tahu resikonya bagaimana dan manfaat kedepannya bagaimana.
Kemudian konsulen Nefro, ini kurang lebih seperti osce, jadi nanti kita ke pasien kemudian melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, lalu buat status dan tatalaksana, lalu kita presentasikan ke konsulen tsb, itu benar-benar dilihat. Nanti dinilai apakah benar tindakan dan bagaimana jawaban kita serta diagnosis dan tatalaksana kita. Ada juga konsulen yang tidak langsung percaya, kadang dianya sendiri langsung memeriksa pasien tersebut. kalau kemarin kebetulan dapat kasus SLE. Osce biasanya memang dipilihkan pasien pasien yang khas, misal pasien splenomegaly, thalassemia, dll.
Selanjutnya untuk konsulen Gastro, ditanya seputar agama, karena memang setiap konsulen beda beda, ada yang memang fokus ke pendidikan, kehidupan dan juga agama. Tipsnya : kita harus bener - bener mengerti tipe konsulennya seperti apa, ada konsulen yang memang akademik, ada juga konsulen yang suka dengan berbahasa inggris, ada juga yang tipenya santai, ini lebih enak biasanya ditanya kehidupan, pekerjaan, apakah kita sanggup pas sekolah bahkan kita nanti dinasehati. Kalau yang akademik, ini agak susah karena nanti akan ditanya seputar penyakit, penyakit yang paling banyak ditemukan ditempat bekerja, apa yang dilakukan, dan bagaimana penatalaksanaannya. Di Unsri, konsulennya tipikalnya lebih banyak yang akademis, khususnya yang KKV, kemudian Ginjal hipertensi, cuma yang paling enak dari konsulen gastro dan geriatri. Jadi misal ditanya seputar penyakit, yaa kita harus jawab.
Pertanyaan wawancara masalah kehidupan, biasanya juga meliputi kekurangan dan kelebihan dan pembiayaan. Jadi kita harus benar - benar memberi tahu apa kelebihan kita, terserah itu apa, entah menyanyi, membaca, kita bisa MC, itu kita kasih tahu ke konsulen kita. begitu juga kekurangan. Untuk menjawab tentang kekurangan ini, kita jangan menjawab kita malas, tidak bisa mengatur waktu, artinya kita upayakan jawaban kita itu positif, jangan kita langsung menjudge kalau diri kita itu kurang. Kemudian dana, untuk dana kan lumayan untuk pengeluaran PPDS namun itu kita sudah harus menghitung-hitung sebelum kita memulai PPDS ini, namun kalau menurut saya banyak beasiswa termasuk di Unsri. Misal beasiswa dari kemenkes dan LPDP. Sebagai informasi juga untuk pembiayaan, untuk SPP tergantung setiap tahun, biasanya berbeda tiap semester, kalau pas kemarin 11.800.000 namun tidak ada uang pangkal, atau lain lain.
Tes kesehatan, nanti kita benar - benar diperiksa oleh dokter dokter spesialis (mata, THT, Paru, jantung dan juga ekstermitas atau saraf). Untuk Mata, nanti meliputi buta warna dan visus. THT, pendengaran diperiksa, rontgen, elektrokardiogram, serta kekuatan otot atau lesi lesi lainnya dan semuanya lah dari atas sampai bawah, dari cek lab, napza, anti HIV, HBsAg, hepatitis B juga diperiksa. Misal ada yang positif itu tidak akan diluluskan. Jadi diharapkan kepada teman teman sebelum lulus PPDS ini bener bener menjaga kesehatan.
Informasi lainnya : untuk teman teman yang dari kampus swasta nanti jangan takut karena kalau di Unsri, semua mempunyai kesempatan yang sama, yang penting untuk ujian tulis dan wawancanya mendapat nilai bagus, karena keduanya ini yang menyumbang nilai terbesar dalam proses seleksi. Artinya proses penerimaan tetep objektiv pada tes yang dilakukan.Kalau penerimaan kemarin, dari 33 pendaftar yang diterima ada 12 orang, kemudian misal teman teman dapat beasiswa, saat kita wawancara nanti akan diprioritaskan baik LPDP atau kemenkes. Prodi yang paling diminati kalau di Unsri ada 2, PPDS Interna dan Mata.
Selama proses seleksi ada jurnal reading, pengalaman kemarin dapat kasus tentang gagal jantung. Jadi kita diharapkan kita mengerti apa itu ejection fraction dan bagaimana penatalaksanaan pada heart failure. Nanti kita diberi jurnal, kemudian kita diminta untuk bikin ppt selama 30 menit lalu kita akan presentasi ke 3 konsulen dibidang ahli kasus tersebut dalam hal ini KKV. Ini lumayan bikin kaget karena kita tidak mengerti jurnal apa yang akan kita terima. ada yang dapat covid-19, paru, geriatri. Kemudian waktu 30 menit itu sebenarnya itu sebentar karena proses membuat ppt juga menghabiskan waktu. pengalaman kemarin, waktu 30 menit, saya masih di kesimpulan.
Tipsnya : cari jurnal tersrbut di website atau di online, jadi dapat jurnalnya itu dalam bentuk print out, kalau print out kita ngetik ngetik ulang kan lumayan sulit dan memakan waktu. jadi ambil di online, jadi nanti kita tinggal copas saja, apa apa yang perlu dimasukkan. Dengan begitu akan mengurangi waktu kita untuk membuat pengerjaan soal. Karena ketika kita tidak mngerti isi dari jurnal tersebut, kita bingung apa yang kita masukkan ke PPT. artinya waktu 30 menit itu waktu untuk membuat ppt sekaligus belajarnya dok.
Jurnal reading ini kita presentasi menggunakan bahasa inggris disitu kita kelihatan kalau bahasa inggris kita bagus atau jelek. Kalau bahasa inggrisnya jelek, konsulennya juga agak badmood biasanya. Saran : perbanyak baca jurnal karena nanti kalau sudah terbiasa kita bisamengerti inti inti dari jurnal tersebut, tentu kita akan mudah untuk mempresentasikan tersebut. Informasi lainnya, di Unsri nanti tidak ada tes TPA
Tips :
1. Bulatkan tekad dan niat :
2. Cari info sebanyak mungkin tempat center dimana kita akan mendaftar
3. Berikan poin administrasi terbaik : ikuti banyak seminar, kalau bisa lebih banyak yang seputar interna, karena sertifikat yang dilampirkan nanti yang dilihat yang bertema interna saja, untuk sertifikat lain yang bukan dari interna, boleh dilampirkan juga cuma biasanya tidak dilihat.
4. Ikut bimbingan (cth : doktercares), berdasarkan pengalaman pribadi, selama ikut doktercares ini banyak ilmu yang update, dan juga mentor - mentornya juga masih muda, tentunya ilmu ilmunya masih fresh. Dan sukanya di doktercares ini online, jadi kita tidak habis banyak waktu, dan juga kita bisa bekerja sembari kita mendengar daripada ilmu. Yang paling disuka juga, ketika tidak mengerti bisa tanya ke mentornya sehingga mempermudah dan membuat lebih pede untuk menjawab soal. latihan di doktercares malah lebih sama dengan MCQ, dan ini saya bener bener terbantu ketika menjawab soal MCQ. Dan juga kan soal soalnya kan up to date, begitu kalau di Unsri untuk guideline yang terbaru yang diminta.
5. Kejar rekomendasi, surat rekomendasi ini penting yaa. Sebelum PPDS bisa magang dulu, misal kita di IPD, kita ikutin konsulen kita seperti dokter KKV atau paru, itu akan menjadi poin plus untuk lulus
6. Beasiswa : LPDP dan kemenkes
7. Strategi belajar. Belajar dari text book dan jurnal. Pengalaman persiapan belajar itu 3 bulan, untuk belajar bisa dari textbook dan jurnal. Selain itu bagaimanapun kesibukan kita tetep harus disempatkan belajar, baca buku buku sehingga kita mengerti kemudian dihafal, baru ke soal soal. Setelah kita membaca kita jadi mengerti bagaimana soal tersebut dan ketika kita ingin mencari tahu jawabannya kita sudah tahu di bukunya. Nanti juga akan dapat kisi kisi dari kakak kelas yang biasanya sering keluar. Saran selanjutnya, ketika mengerjakan soal nanti ketika sudah mendapatkan jawaban dari soal (misal A), kalau bisa dicari tahu juga jawaban B, C, D dan E nya. jadi kita bisa mengerti secara menyeluruh. Jadi jangan sampai kita cuma mengerti soal dan jawabannya apa tapi juga jawaban ynag salah sehingga kita bisa mengerti maksud dari jawaban yang salah itu.
8. Percaya diri dan humble. Ini kita harus percaya diri jangan sampai kelihatan walaupun kita tidak bisa jawab, kita langsung jawab jawab saja tapi jangan sembarangan. Kemudian humble, jangan malu untuk bertanya baik kepada teman sejawat atau kepada kakak kelas
9. Tunjukkan kelebihan ekstra saat wawancara, ceritakan hal terbaik dari dirimu, jangan berlebihan. Jadi bilang saja, misal suka olahraga, bisa bulutangkis dan bermain bola dengan baik, itu akan menjadi nilai positif buat kita. karena ada konsulen – konsulen tertentu, contohnya di paru, beliau snagat suka dengan bola, artinya itu akna menjadi nilai positif untuk kita. ada juga konsulen kardiovaskuler yang suka bermain sepeda. Jadi kita tunjukkan hal hal tersebut dan kita cari tw konsulen tsb bagaimana dan apa yang dia suka, jadi ketika kita tes akan mempermudah kita untuk menjawab dan membuat konsulen senang saat kita tes wawancara.
10. Restu dan komitmen, ini penting. Karena ppds ini sangat menguras tenaga, sehingga nkomitmen ini sangat penting. Jangan smapai kita sudah jauh jauh nanti setelah lulus ternyata kita capek dan mudah lelah, akrena memang capek untuk menjadi ppds itu. Sehingga komitmen itu snagat penting begitu juga restu, entah dari ortu, suami atau istri.
11. Doa, doa inilah yang bisa membantu dan mendapatkan hidayah dalam menjawab soal.
Hasil tidak akan mengkhianati proses, jadi kita harus benar benar belajar ekstra, bekerja keras, berdoa karena Allah sudah tw. Ketika kita bekerja keras, belajar terus menerus, tentunya akan memberikan hasil yang baik.
Berikut poin-poin penting :
20 March 2025
6 February 2025
Bergabung dengan DokterCares Untuk persiapan PPDS