Sukses Masuk PPDS Rehabilitasi Medik Universitas Airlangga: Semua yang Perlu Kamu Tahu!

30 January 2025 • Rehab Medik Universitas Airlangga

Sukses Masuk PPDS Rehabilitasi Medik Universitas Airlangga: Semua yang Perlu Kamu Tahu!

Artikel kali ini, tentang PPDS Rehabilitasi Medik Universitas Airlangga, sebelum melakukan pendaftaran, bisa cek di website untuk mengetahui seputar kelengkapan berkas administrasi dan tang tangat penting atau deadline, dengan begitu silahkan dibikin timeline. Pendaftaran PPDS Rehabilitasi Medik di Universitas Airlangga, biasanya ada 3 gelombang, setiap gelombang mempunyai kesempatan yang sama, jadi jangan terburu buru, tentukan mau ikut gelombang ke berapa dan yang pasti lakukan persiapan sebaik mungkin. 

Kalau kita sudah komintmen mau mendaftar, lakukan persiapan dengan baik jangan jangan menunda nunda untuk mempersiapkan khususnya berkas takutnya kalau ditunda akan ada kendala ketika hendak melengkapi berkas. Adapun berkas yang diminta diantaranya 

KtpPas foto terbaruAkreditasi FK legalisir
Surat keterangan tidak cacat dari RS PemerintahSurat bebas NAPZA RS Pemerintah atau soetomoFotokopi ijazah dan transkip akanemik sarjana legalisir
Fotokopi ijazah dan transkip akanemik profesi legalisirTanda bukti lulus UKDI dan surat keterangan bekerja selama 1 thSurat persetujuan atasan untuk mengikuti PPDS
Surat rekomendasi IDI setempat tidak pernah malpraktekSurat rekomendasi IDI untuk pindah ke IDI SBY (ini kalau diterima)

STR yang masih berlaku

 

Surat pernyataan mematuhi peraturan RSDSSurat pernyataan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah indonesiaSurat persetujuan ikut PPDS dari suami/istri/orangtua (materai)
SKKB dari polrestaCurriculum VitaeSurat pernyataan tidak aktiv sebagai anggota politik

 

Selain poin poin diatas, ada beberapa poin yang dapat menambah nilai ketika proses penerimaan, yaitu : 

  • Publikasi Jurnal : disini bagi kandidat yang mempunyai publikasi jurnal, boleh dilampirkan karena itu akan menambah nilai. 
  • Publikasi tulisan : publikasi tidak semua tentang penelitian atau jurnal, publikasi tulisan misal tulisan yang dimuat di koran atau majalah juga bisa. 
  • Prestasi dibidang profesi
  • Pengalaman kerja / magang
  • Sertifikat seminar/webinar/workshop
  • PNS 
  • Surat rekomendasi

Untuk informasi, semua poin diatas yang kita cantumkan ada kemungkinan akan ditanyakan, misal untuk publikasi, nanti akan ditanya seputar publikasi atau tulisan yang pernah kita tulis. Jadi jangan sampai mengada-ngada dan persiapkan sebaik mungkin. Selain itu yang disarankan  lagi ikuti Pertemuan Ilmiah Regional (PIR) Rehabilitasi Medik, minimal 1 kali, ini akan menunjukkan kalau kita serius dan berminat untuk masuk Rehab Medik

Surat rekomendasi, ini menjadi poin penting bagi kandidat, apalagi misal nanti kan ditanya asal usul, kemudian akan kemana setelah lulus, kalau kita dari daerah dan membawa rekomendasi daerah, itu poinnya besar. Surat rekomendasi sendiri (berdasarkan pengalaman) minimal 1 dari dokter spesialis KFR daerah setempat, kemudian bisa rekomendasi dari Perdosri wilayah, rekomendasi dari dinas kesehatan, RSUD Kota atau kebupaten. 

Tips untuk surat rekomendasi, mengingat ini menjadi poin penting, untuk dokter yang berdomisili diluar kota, sedangkan aslinya dari daerah, maka disarankan cobalah sekali waktu untuk kembali ke daerah asal dan menetap untuk beberapa bulan, kemudian pendekatan kepada dinkes, karena dinkes yang mengerti pemetaan RSUD mana yang tidak ada spesialis KFR nya, seingga nanti akan diminta untuk magang di RSUD tersebut (yang belum ada atau kurang dokter spesialis KFR), kemudian nanti kita minta rekomendasi dari sana, karena itu lebih mudah untuk mendapatkan rekomendasi. Biasanya, surat rekomendasi dari dinkes diberikan kalau ada rekomendasi dari RSUD. Rekomendasi dari dinkes atau bupati, pengaruhnya lumayan dalam proses penerimaan. 

Informasi lainnya, untuk curriculum vitae (CV) nanti sudah ada formatnya, jadi kita tinggal mengisi dan cantumkan semua yang menurut kita penting, mulai dari sertifikat prestasi, bukti publikasi jurnal, penelitian, minimal penelitian saat S1, melampirkan sertifikat aktivitas selama mahasiswa S1 (aktiv sebagai BEM atau kepanitiaan tertentu), melampirkan sertifikat seminar/webinar/workshop. melampirkan rekomendasi - rekomendasi terutama rekomendasi daerah. Jadi tidak ada batasan kita mau melampirkan apapun. Cantumkan sebanyak banyaknya sertifikat yang kita punya. 

Persiapan akademik, persiapkan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin untuk setiap tahapnya, mulai dari tes ELPT hingga akhir. 

  • Tes ELPT : untuk teman teman yang bermaksud untuk mendaftar di semester selanjutnya atau tahun depan, disarakan ikut ELPT dari sekarang
  • MMPI : bisa dipalajari tapi jangan sampai diakali karena kelihatan, untuk rehab medik Unair MMPI sangat diperhitungkan nilainya. Jadi untuk tes ini, jangan sekedar mengerjakan tapi kita perlu tahu bagaimana tipe soalnya, bagaimana tips mengerjakannya. 
  • Tes piskologi = tes IQ disaran untuk perbanyak latihan, latihan kecepatan menghitung, kecepatan menggambar, dsb
  • Wawancara psikologi : Jadi di rehab medik Unair, setelah 3 tes diatas kemudian wawancara psikologi, setelah itu baru dilakukan tes utama (tes bidang). Wawancara psikologi, yang ditanya yang sifatnya umum. 
  • Tes kesehatan, para tahap ini disarankan untuk teman teman diatur pola makannya. Karena keadaan atau hasil tes kesehatan juga mempengaruhi, misal kolesterol tinggi.

Masuk ke Tes bidang, pada tahap ini nanti ada tes tulis dan wawancara. Persiapan tes tulis, pelajari soal soal yang didapat dari kakak kelas, setiap universitas tipe soalnya berbeda. Sedangkan materi yang perlu dipelajari diantaranya : 

  • Musculoskeletal (wajib hafal extremitas superior inferior) : diminta untuk menyebutkan otot yang terlibat jika kita melakukan aktivitas tertentu. Hafalkan otot ekstrimitas superior, inferior, shoulder, muscle mimic
  • Neuroanatomi : nervus cranialis, terutama nervus VII, perbedaan saraf fasialis perifer dan sentral itu apa?
  • Falsafah IKFR (ICF, ICIDH, TIM Rehab) : sejarah IKFR, tim rehab, jenis layanan dan menyebutkan ICF dan ICIDH pada beberapa penyakit, semisal stroke
  • Neuromuskular (Plexus brakialis dan plexus lumbosacral, nervus pada extremitas, perjalanannya) : saraf pada ekstremitas, lesi saraf berdampak pada otot apa dan aktivitas apa, lesi nervus ulnaris itu apa? Medianus itu apa?
  • Penyakit – penyakit (stroke, OA, CTS, CP, MH, Polio, Bels Palsy)

Ujian bidangnya cuma tes tulis multiple choice dengan jumlah soal, antara 60 hingga 100 soal, soalnya nanti campur ada yang berbahasa indonesia dan bahasa inggris, kemudian untuk tipe soalnya, nanti ada yang kasus panjang dan soal pendek. Soalnya memang murni soal bidang rehab medik, misal disability, impairment, macam macam kontraksi otot. Jadi bener bener soal rehab medik, bukan masalah ethic atau yang lainnya. Nanti tidak ada osce, jurnal reading dan essay. 

Textbook yang perlu dipelajari 

  1. Kinesiology (easy book, wajib dibaca habis karena banyak ilmunya, tentang muskuloskeletal)
  2. Buku pemeriksaan klinis dasar praktis IKFR warna biru (wajib khatam dan hafal)
  3. White book 
  4. Downey, Duus (nice to know)
  5. Diktat DM

Buku yang paling direkomendasikan untuk dipelajari yaitu kinesiology dan buku pemeriksaan klini dasar praktis IKFR, walaupun soal tidak mendetil seperti textbook, tapi itu akan membantu ketika wawancara. Karena pertanyaan wawancara tidak ada di latihan latihan soal sebelumnya. Sehingga dapat membantu untuk menjawab wawancara dengan lancar. 

Selanjutnya persiapan tes wawancara, perlu diketahui tes wawancara di unair full menggunakan bahasa inggris, maka persiapan untuk bahasa inggris juga sangat penting. Tipsnya suat skenario jawaban tentang setiap soal yang ditanyakan (perkenalkan diri, motivasi, kelemahan dan kelebihan diri, kesediaan ditempatkan diluar pulau, rencana setelah lulus). Susun motivasi sebaik mungkin. Tipsnya motivasi bisa dibreakdown berdasarkan motivasi diri, atau juga motivasi lingkungan (misalnya kurangnya spesialis KFR di daerah asal), dan motivasi IKFR itu sendiri (alasan kenapa memilih IKFR bukan yang lain), tapi pertanyaan nanti tergantung dari yang memawancarai. 

Wawancaranya nanti masuk ke 4 room, setiap room ada 3 dokter. Nanti setiap dokter akan bertanya masing masing. Setiap room durasinya 30 menit. Wawancara benar - benar murni dari department dengan background yang berbeda, misal musculoskeletal, pediatri, geriatric, dll. Tambahan untuk teman teman, belajar juga buku atlas sobotta, yang ekstremitas. Berdasarkan pengalaman itu yang banyak keluar ketika wawancara. Jadi ditanya, tolong jelaskan otot otot shoulder, dan bagaimana fungsinya dan nervus apa yang mempersarafi. Selain itu perjalanan supaya terjadi kontraksi otot bagaimana, juga merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan ketika wawancara. Misal mendengar perintah untuk menutup mata, bagaimana perjalanannya?

Belajar menjawab materi yang akan ditanyakan dalam bahasa inggris, penting untuk disiapkan oleh calon kandidat. Selain itu, belajar membawa diri dengan percaya diri tapi tidak sombong. Meyakinkan penguji bahwa kita layak, tidak ragu ragu. 

Tips : Untuk wawancara usahakan jawab sesuatu yang malah mencelakakan kita, cth : kita menjelaskan alasan motivasi memilih IKFR karena ada pengalaman menangani penyakit OA, maka kita harus bisa menjawab pertanyaan tentang OA, karena nanti akan ditanya seputar penyakit yang kita sebutkan. Jadi pelajari klasifikasi, pengertian, defisini dan sebagainya, karena kemungkinan besar akan ditanya baik definisi, patofisiologi dan klasifikasi. 

Terakhir minta restu keluarga, suami/istri/keluarga. Doa dan tawakkal, 

Berikut poin penting :

  1. Persiapkan berkas administrasi: KTP, foto, ijazah, transkrip, surat keterangan, STR, surat persetujuan, dan lainnya.
  2. Pilih gelombang pendaftaran yang tepat: Biasanya ada 3 gelombang, persiapkan dengan matang dan jangan terburu-buru.
  3. Lampirkan tambahan dokumen: Publikasi jurnal, prestasi profesi, pengalaman kerja/magang, sertifikat seminar/webinar, dan surat rekomendasi.
  4. Ikuti Pertemuan Ilmiah Regional (PIR): Minimal 1 kali untuk menunjukkan keseriusan di bidang Rehabilitasi Medik.
  5. Rekomendasi surat: Dapatkan surat rekomendasi dari dokter spesialis KFR daerah, dinas kesehatan, atau RSUD untuk nilai lebih.
  6. Persiapkan akademik: Latihan ELPT, MMPI, tes psikologi, dan wawancara psikologi.
  7. Pahami materi tes bidang: Pelajari musculoskeletal, neuroanatomi, ICF, penyakit (stroke, OA, CTS, dll), dan lesi saraf.
  8. Pelajari buku teks: Kinesiology, pemeriksaan klinis IKFR, White Book, dan lainnya.
  9. Wawancara: Persiapkan jawaban dalam bahasa Inggris tentang motivasi, kelemahan, dan rencana setelah lulus.

Daftar Sekarang!

Bergabung dengan DokterCares Untuk persiapan PPDS