30 January 2025 • Bedah Umum Universitas Brawijaya
Menjadi dokter spesialis bedah merupakan harapan dan impian untuk kita semua.
Di Universitas Brawijaya, pendaftaran PPDS dibuka setiap bulan januari dan Juli, jadi dalam satu tahun akan dibuka 2 kali pendaftaran. Sedangkan untuk proses seleksi nanti dibagi menjadi 3 tahap :
Tahap 1 : Tes Potensi Akademik (TPA)
Tes TPA di UB, tipe soalnya tidak jauh beda dengan soal TPA di dokterpost, kemudian untuk bobotnya juga tidak terlalu berat, dibanding soal yang di dokterpost. Jadi kalau kita sudah terbiasa dengan soal TPA di dokterpost, harusnya tidak susah ketika ujian tes TPA di UB.
Tahap 2 : Toefl dan Psikotes (MMPI dan Tes IQ)
Perlu diketahui dari setiap tahap akan ada penilaian sendiri, artinya bisa jadi kandidat tidak bisa lolos di tahap 1, kemudian banyak juga yang tidak lolos di tahap 2, sehingga tidak bisa lanjut ke tahap 3. Jadi sangat disarankan untuk persiapan sebaik mungkin untuk tes di setiap tahapnya. Jangan terlalu fokus pada satu tahap atau tes sehingga kurang persiapan dites yang lain. Ada pengalaman kandidat yang lebih fokus ke tes toefl dan kurang persiapan di tes IQ, padahal di tes IQ ini merupakan tes yang menggambarkan kepribadian kita, bagaimana kepribadian dan sikap kita, kemudian bagaimana kita berkomunikasi. Hasil tes IQ ini kan ada klasifikasinya untuk setiap nilainya. Kemudian kalau di FK UB sendiri, hasil tes tidak diberikan kepada peserta. Jadi dari Rumah Sakit penyelenggara tes IQ ini, langsung mengirimkan hasil tes kepada panitia seleksi ppds tsb, jadi benar benar objektif.
Tahap 3 : tes CBT dan wawancara
Tes CBT, total ada 100 soal multiple choice, terdiri dari 65 soal berbahasa indonesia dan 35 soal berbahasa inggris. Soalnya kebanyakan materi – materi dasar. Jika dibanding dengan soal yang dari dokterpost, itu lebih sulit dan mendalam, sedangkan soal tes CBT di UB, soalnya lebih mudah. Bahkan ada juga soal – soal UKMPPD. Jadi perkuat materi – materi dasar, secara bedah umum kan luas, jadi kita harus kuasai semua dasarnya, seprti bedah anak, dasar urologi, tapi ada juga 1 hingga 2 soal yang mirip dengan soal yang dibahas di dokterpost. Tesnya semua pilhan ganda dan tidak ada soal essay.
Selanjutnya ada tes wawancara. Tes wawancara ini sangat menentukan dalam proses seleksi. Pada saat wawancara nanti, akan ada 8 – 9 konsulen yang mewawancarai (via zoom), adapun topik - topik yang ditanyakan saat wawancara:
Pertanyaan kenapa memilik FKUB, kadang juga ditanyakan. Jadi dipersiapkan juga jawabannya. Unt pertanyaan ini, siapkan jawaban yang logis, tunjukkan keunggulan universitas yang dituju, tanpa merendahkan universitas lain. Nanti juga akan ditanya terkait tempat kembali;
Disini yang ditanya terkait landasan hukum kita sebagai dokter itu apa? (Tipsnya : bisa dijawab KODEKI dan sumpah dokter) akan tetapi nanti akan digali lagi dari jawaban tersebut. berdasarkan pengalaman, pernah ditanya hak-hak pasien itu apa? Hak dan kewajiban terhadap teman sejawat? Hak dan kewajiban pada diri sendiri? Kemudian ditanya juga penghormatan kepada guru, gimana? Dan yang dimaksud dengan guru itu siapa?
Catatan penting : selama zoom nanti kita diminta menggunakan 2 akun atau kamera, satu di depan, satunya lagi di samping. Kemudian, yang dinilai selain dari jawaban, juga postur tubuh (ketegapan) dan attitude (Tipsnya : setiap mau menjawab, awali dengan minta izin);
Lebih dalam, kita juga harus cermat mengartikan bullying itu sendiri, cuma yang pasti kalau di UB, kalau sudah kontak fisik walaupun kecil itu harus wajib dilapor ke KPS. Karena ada salah satu pelanggaran yang masuk kategori berat, yaitu kontak fisik dan hukumannya bisa sampai dikeluarkan;
Ketika proses wawancara, Misal kita dari RS yang sudah ada dr. bedahnya, nanti kemungkinan akan ditanyakan juga oleh konsulen. Satu hal yang perlu diketahui, kadang kala konsulen itu sudah searching tempat kita bekerja atau RS yang memberi rekomendasi dari kita, dan ada kemungkinan juga kita akan ditanya - tanya, entah dari visi misi RS tersebut, atau bahkan dokter bedah di RS tersebut, jadi misal kita salah menjawab atau berbohong itu akan ketahuan.
Program Penerimaan Utusan Khusus (PPUK)
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas seputar penerimaan ppds jalur PPUK, yang mana program ini ada di fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. Jadi di UB sendiri, untuk penerimaan ppds ada jalur reguler dan ada juga yang jaluk PPUK, PPUK sendiri pun dibagi menjadi 2, PPUK tanpa PPK dan PPUK dengan PPK.
PPUK ini dimulai sejak tahun 2019, program ini tidak dimaksudkan khusus untuk PNS saja, tapi juga PPT daerah atau putra daerah. PPUK tidak harus dari daerah terpencil, cuma kebanyakan kandidatnya dari daerah terpencil. Tapi ada juga yang dari kementerian. Jadi bisa disimpulkan, PPUK diperuntukkan untuk dokter yang memang ada kedekatan dengan pemerintah daerah. Jalur PPUK ini nanti ada MoUnya antara pihak Universitas dan daerah, lalu yang bertanda tangan nanti kepala daerah (bupati, walikota atau gubernur). Poin - poin MoUnya intinya, setelah kita lulus kita kembali ke daerah asal, kemudian segala pembiayaan terkait pendidikan, menjadi kewajiban dari daerah untuk membiayai, nanti akan dijelaskan lebih rinci di Perjanjian Kerja Sama (PKS), terkait hak dan kewajiban dari masing masing phak (kampus dan daerah).
Sekilas isi dari PKS itu, diantara hak dan kewajiban dari kabupaten, yaitu
Hak | Kewajiban |
|
|
|
Sedangkan hak dan kewajiban dari Universitas, yaitu :
Hak | Kewajiban |
|
|
Ada beberapa poin yang membedakan antara jalur reguler dengan PPUK
Selanjutnya, bedanya PPUK dan reguler, PPUK mempunyai kesempatan lebih untuk lulus dibanding reguler. Bahkan misal salah satu nilai tesnya kurang, nanti kita akan diprioritaskan di periode selanjutnya. Misal kita tidak diterima karena nilainya kurang, maka kita diikutkan pada Program pembimbingan khusus (PPK) ini masih dalam lingkup PPUK, jadi di periode tersebut kita tidak diterima, dan harus mengikuti PPK, baru di periode selanjutnya akan diterima. Jadi ketika tidak lulus, bukan berarti selesai. Tapi ada lulus bersyarat yaitu PPK. Untuk PPK sendiri itu nanti bimbingan materi-materi dasar, materi bahasa inggris atau materi terkait ilmu bedah itu sendiri satu semester, tapi untuk masuk nanti akan dites lagi. Kemudian, untuk biaya PPK tersebut kurang 27 jt.
Selain poin – poin diatas, ada beberapa hal yang penting atau perlu diketahui oleh temen temen yang hendak mendaftar di UB :
Catatan penting : PABI dalam mengeluarkan surat rekomendasi untuk kita dengan tujuan sekolah itu ada persyaratannya, biasanya harus ada prestasi kita apa untuk mendapat rekomendasi itu, misal apakah kita pernah membuat kegiatan yang berhubungan dengan bedah di daerah kita, itu mungkin bisa. Kemudian kita juga harus bisa memanfaatkan keadaan, karena sekarang masih dalam kondisi pandemi, mungkin kita bisa mengadakan kegiatan webinar Bedah dengan PABI daerah kita, sehingga dengan begitu bisa menjadi jalan agar kita dapat rekomendasi dari PABI. Tapi semua tergantung dari PABI itu sendiri.
Berikut poin penting mengenai seleksi PPDS Bedah Umum Universitas Brawijaya:
6 February 2025
4 February 2025
4 February 2025
Bergabung dengan DokterCares Untuk persiapan PPDS